SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
KULONPROGO- Hujan deras yang turun sejak Kamis (17/1/2013) sore menyebabkan puluhan rumah di Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah kebanjiran. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pantauan harianjogja.com, banjir melanda empat dusun di desa tersebut yakni Dusun Bangeran, Panggang, dan Ngipik serta sebagian Dusun Dukuh di sisi utara. Rata-rata ketinggian air mencapai 30 sentimeter.
Menurut Agung Nugroho,30 warga Bangeran, awalnya mereka tidak menduga banjir akan setinggi itu. Biasanya seberapa pun derasnya hujan airk sampai masuk ke dalam rumah.
“Sejak huja sore tadi, perlahan air mulai naik. Makin lama makin tinggi sampai sekarang sudah sekitar 30 sentimeter,” ujar dia.
Masih menurut dia, akibatnya warga terpaksa megevakuasi barang-barang berharga yang bisa diselamatkan ke tempat yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, para manula dan anak-anak juga diungsikan ke wilayah yang tidak terenda banjir.
Luapan air tersebut berasal dari saluran irigasi yang menginduk ke Bendungan Sapon, Sidorejo, Lendah, yang dialiri Sungai Progo. Luapan air uga turut membenamkan puluhan hektare lahan persawahan di desa itu, yang saat ini tengah memasuki masa tanam kedua (MT 2).
Sementara itu, di kawasa Dukuh, luapan air turut menghancurkan budidaya ikan warga setempat. Menurut Burhan, 37, warga setempat, tidak terhitung jumlah kolam warga yang tidak terselamatkan.
“Saat hujan deras, tahu-tahu air meluap dan sampai ke kolam-kolam ikan milik warga. Otomatis ikan-ikan pada hanyut semua,” beber dia.
Akibat bencana itu, ia memperkirakan belasan pembudidaya ikan di dusun tersebut mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Pasalnya sebagian kolam berisi ika gurameh dan lele akan dipanen dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Bumirejo, Klimun membenarkan bencana tersebut. Menurut dia pihaknya tengah melakukan evakuasi terhadap warga ke tempat yang lebih aman. Informasi bencana tersebut juga sudah ia teruskan ke pihak kecamatan dan Pemkab Kulonprogo.