”Kalau memang PD menawarkan koalisi, kami menyambut baik. Dan itu [koalisi PDIP dengan PD] sangat dimungkinkan,” katanya kepada Solopos.com di Semarang, Rabu (16/1/2013).
Sebab, menurut Agustina, koalisi antara PDIP dengan PD pernah terjadi di beberapa pilkada, antara lain di Kabupaten Semarang. Pada Pilkada di Kabupaten Semarang 2010 lalu, koalisi PDIP, PD, PAN dan Hanura mengusung pasangan calon bupati Munjirin dan calon wakil bupati Wanardi mampu mengungguli pasangan calon lain.
Sebab, menurut Agustina, koalisi antara PDIP dengan PD pernah terjadi di beberapa pilkada, antara lain di Kabupaten Semarang. Pada Pilkada di Kabupaten Semarang 2010 lalu, koalisi PDIP, PD, PAN dan Hanura mengusung pasangan calon bupati Munjirin dan calon wakil bupati Wanardi mampu mengungguli pasangan calon lain.
Hanya saja, ujar dia, yang berwenang untuk memutuskan koalisasi dengan partai politik (parpol) lain dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi kewenangan DPP.
”Mudah-mudahan saja antara DPP PDIP dan PD juga sudah ada pembicaraan untuk berkoalisi,” ujarnya.
Menurut Dani, kalau koalisi PD dan PDIP, nantinya bisa terwujud maka akan menjadi kekuatan dahsyat. ”Perhitungan di atas kertas, pasangan cagub dan cawagub yang diusung PD dan PDIP akan memenangi pilgub putaran pertama,” bebernya.
Seperti diketahui PD memiliki 16 kursi di DPRD Jateng, sedang PDIP sebanyak 23 kursi (bukan 17 kursi seperti tertulis kemarin), sehingga gabungan dua partai papan atas ini mencapai 39 kursi.
Lebih lanjut, Agustina menyatakan PDIP tak bisa sendirian dalam menghadapi pilgub mendatang, sehingga membutuhkan mitra koalisi. ”Kami menyadari hanya memiliki 23 kursi, tak ada separuh dari jumlah kursi di DPRD Jateng sebanyak 100 kursi, sehingga akan kesulitan kalau tak menjalin koalisi dengan partai politik lain,” bebernya.
Sementara, bakal calon gubernur (cagub) PDIP, Ganjar Pranowo merasa optimistis akan mendapatkan rekomendasi dari DPP sebagai cagub pada Pilgub Jateng mendatang.
Rasa optimistis ini, menurut dia, karena DPP PDIP telah berkomiten untuk mencalonkan kader internal sendiri dalam pilkada, terutama yang masih muda.
”Kita lihat saja, hampir cagub yang diusung PDIP saat ini semua berasal dari internal partai dan muda,” kata dia kepada wartawan di Semarang, Selasa (15/1) malam.
Dia kemudian mencontohkan, Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), cagub Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka, cagub Sumatera Utara, Efendi Tambubolon.
”Saya optimistis akan mendapat rekomendasi dari DPP. Apalagi sudah ada sinyal Mbak Mega [Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri], karena menanyakan perkembangan apa yang telah saya dikerjakan di Jateng,” ungkap dia.