SOLOPOS.COM - Warga dan TNI gotong royong membersihkan longsor di Selogiri, Wonogiri, Kamis (17/1/2013). (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)
Warga dan TNI gotong royong membersihkan longsor di Selogiri, Wonogiri, Kamis (17/1/2013). (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)
WONOGIRI — Bencana tanah longsor masih terjadi di Kecamatan Selogiri. Rabu (16/1/2013) sore. Longsor melanda lima titik di Dusun Geran, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, dan merusak/mengenai sebagian rumah milik enam warga.
Bencana ini menambah daftar panjang bencana tanah longsor di Kecamatan Selogiri yang telah mencapai lima kali.
Longsor di Dusun Geran ditaksir membuat enam warga atas nama Sunardi, Wagimin, Purnomo, Sinem, Suratmi, dan Sarko merugi Rp70 juta-Rp80 juta. Menurut Kadus Geran, Sakidi, longsor terjadi setelah hujan deras selama lebih dari tiga jam mulai pukul 14.00 WIB melanda dusun itu. Kemudian tanah di beberapa titik longsor.
Bencana paling parah terjadi pada pekarangan rumah Wagimin yang longsor dan membuat tembok belakang rumah Sunardi retak sepanjang tiga meter. Genteng rumah Sunardi, yang berada di RT 004/RW 005 Dusun Geran, Jendi, juga rusak tertimpa longsor. Pekarangan milik Wagimin memang lebih tinggi sekitar tiga meter dibandingkan rumah Sunardi.
Sebenarnya Wagimin sudah membuat talut dari batu di sisi depan tanah pekarangannya yang berhadapan langsung dengan tembok rumah Sunardi.
“Tapi talut tidak bisa menahan longsor karena hujan sangat deras. Warga sudah gotong royong menyingkirkan longsoran tanah dan batu. Kami dibantu dari TNI,” ungkap Sakidi, saat ditemui Solopos.com, di lokasi bencana, Kamis (17/1/2013).
Komandan Koramil Selogiri, Kapten Inf Jono, mewakili Komandan Kodim 0728/Wonogiri, Letkol Inf Murdjoko, yang juga ada di lokasi, Kamis, menambahkan karena volume longsor cukup besar, mencapai lebar dua meter dan panjang 15 meter, pihaknya meminta bantuan dari Koramil Wonogiri, Ngadirojo dan Nguntoronadi. Dia mengatakan untuk mencegah longsor susulan, bagian pekarangan Wagimin yang longsor dibuat miring.
