Soloraya
Kamis, 17 Januari 2013 - 14:42 WIB

Investasi Air Minum di Wonogiri Rp1,7 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Investasi pengolahan air minum di Wonogiri yang bakal melibatkan tim investor dari Jepang direncanakan menghabiskan dana Rp1,7 triliun. Tim tersebut termasuk 10 perusahaan Jepang yang berpengalaman dalam industri penyedia air minum.

Saat ini, investasi itu memang baru tahap kajian. Namun, pihak Jepang telah menyatakan keinginan kuatnya untuk berkontribusi dalam membangun industri penyedia air minum di Wonogiri. Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Water Supply Division, Ministry of Health Labour & Welfare (MHLW) Jepang, Yasunori Yoshizawa, saat melakukan kunjungan ke Wonogiri, Kamis (17/1/2013). Yoshizawa mengatakan timnya datang ke Wonogiri untuk meninjau proyek-proyek pengelolaan air yang mungkin bisa dikerjasamakan.

Advertisement

“Di Jepang teknologi pengelolaan air minum nyaris sempurna. Karenanya, kami ingin berkontribusi dalam industri air minum Indonesia di masa depan. Kami juga ingin berbagi teknologi,” ungkap Yoshizawa, dalam paparannya saat Pemkab Wonogiri menyambut kedatangan timnya, di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Kamis.

Yoshizawa belum menyebut nilai investasi yang akan ditanamkan. Namun, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Wonogiri, Sumarjo, menyebutkan perkiraan kebutuhan investasi untuk pembangun instalasi air minum yang menyuplai lima kota/kabupaten di Soloraya itu mencapai Rp1,7 triliun. Lima kota/kabupaten itu meliputi Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Karanganyar dan Sragen. “Itu baru rencana, angka riilnya belum,” ungkap Sumarjo.

Sementara itu, Yoshizawa menerangkan selain mengajak jajaran Japan Water Works Association, pihaknya juga membawa serta 10 perusahaan dalam misi mengkaji sejauh mana industri air minum di Wonogiri. Sepuluh perusahaan dimaksud di antaranya PT Azbil Berca Indonesia, Fuji Tecom Inc, Hitachi Plant Technology, Kubota Corporation, Mitsui & Co Ltd, Toyota Tsusho Corporation, dan Toshiba Corporation melalui perusahaannya yang telah beroperasi di Indonesia, Envitech Perkasa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif