News
Kamis, 17 Januari 2013 - 04:43 WIB

Banjir di Semarang, 1 Keluarga Diduga Tewas Tersetrum

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SEMARANG–Banjir yang terjadi di Semarang mengakibatkan satu keluarga yang terdiri dari empat orang tewas di rumahnya. Diduga mereka tewas akibat tersetrum.

Advertisement

Diketahui korban adalah Agus Susanto ,50, dan tiga anaknya yaitu Regina ,18, Nicolas ,12, dan Alexandro ,10. Lokasi rumah korban berada di Jalan Mukti Graha B 12, RT05/RW15, Kelurahan Mukiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Semarang.

Kakak ipar korban Agus, Nugroho ,56, saat ditemui di ruang Pemulasaraan RS Kariadi Semarang mengatakan orang pertama kali yang menemukan korban adalah pacar Regina, Rico Hastono ,19, yang datang  pada Rabu (16/1/2013).

Advertisement

Kakak ipar korban Agus, Nugroho ,56, saat ditemui di ruang Pemulasaraan RS Kariadi Semarang mengatakan orang pertama kali yang menemukan korban adalah pacar Regina, Rico Hastono ,19, yang datang  pada Rabu (16/1/2013).

“Sekitar jam 20.00 WIB tadi pacarnya Regina datang setelah sebelumnya berusaha menelpon tidak ada jawaban. Tapi saat menengok ke rumah, semuanya sudah tergeletak di ruang tengah,” kata Nugroho di RS Kariadi, Jl Dr Sutomo Semarang, Kamis (17/1/2013) dini hari.

Saat ditemukan, jenazah Regina berada di atas kursi, Alexandro berada di samping kursi, sementara Agus dan Nicolas tergeletak di dekat kulkas. Saat ditemukan listrik masih dalam keadaan menyala dan di depan rumah korban tinggi air masih setinggi betis orang dewasa sedangkan di dalam rumah air setinggi mata kaki.

Advertisement

Diduga keempat korban meninggal karena tersengat arus listrik. Oleh sebab itu proses evakuasi dari pihak kepolisian berlangsung cukup lama karena berusaha mematikan listrik demi keamanan.

“Sekitar dua jam proses evakuasinya,” imbuh Nugroho.

Salah satu rekan korban Regina, Maria ,18, mengatakan dirinya sempat mengirim pesan lewat Blackberry Messenger (BBM) hingga Selasa (15/1/2013) malam. Lalu pada Rabu siang banyak yang mencari korban karena tidak bisa dihubungi.

Advertisement

“Saya sempat ngobrol soal online shop sampai Selasa malam sekitar jam 23.30 WIB. Terus hari Rabu siang banyak yang mencari karena tidak bisa dihubungi,” pungkas teman SMA korban itu.

Sementara itu Kapolsek Pedurungan, Kompol Yudi Artowiyono mengatakan ada bercak darah di jenazah korban Agus, meski demikian tidak ditemukan adanya luka.

“Kemungkinan itu disebabkan karena terbentur lantai,” kata Kapolsek.

Advertisement

Dugaan korban meninggal karena tersetrum, lanjut Yudi, disebabkan oleh peralatan elektronik yang masih menyala dalam keadaan rumah yang tergenang air. Namun pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut.

“Posisi dibawah kulkas tergenang air. Untuk memastikannya kita akan melakukan olah TKP,” tutup Yudi.

Keluarga Agus sebenarnya berjumlah lima orang, namun istrinya sudah meninggal sekitar dua tahun yang lalu. Saat ini keempat jenazah masih divisum di RS Kariadi Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif