JOGJA — Petani tebu di DIY harus menjalin kemitraan untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Saya berharap kelompok petani tebu jangan patah semangat untuk melakukan kemitraan yang lebih baik khususnya dengan pabrik gula dan perguruan tinggi,” kata Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam IX pada pertemuan dengan kelompok petani tebu di Kalasan, Sleman, Rabu (16/1/2013).
Menurut dia kemitraan itu dapat dilakukan antara kelompok petani tebu di DIY dengan Pabrik Gula (PG) Madukismo dan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) sehingga kesejahteraan para petani akan terus meningkat.
“Untuk menciptakan petani tebu yang baik dan dapat meningkatkan taraf hidupnya, pembinaan dan pemberdayaan perlu terus dilakukan agar dapat mengembangkan perkebunan tebu,” katanya.
Ketua Kelompok Petani “Ngudi Rejeki” Sriyanto mengatakan kelompok tersebut beranggotakan 15 orang dengan garapan lahan perkebunan mencapai 25 hektare tanah kas desa dan tanah milik pribadi dari anggota kelompok.
Menurut dia Kelompok Petani ‘Ngudi Rejeki’ menjalin kerja sama dengan PG Madukismo. Pihak pabrik memberikan bantuan pinjaman modal sebesar Rp10 juta hingga Rp15 juta per hektare dalam satu musim tanam dan teknik pembayaran dengan cara memotong hasil saat panen tebu.