Soloraya
Rabu, 16 Januari 2013 - 22:02 WIB

Kerusakan Dam Sukorini Kian Parah, Kali Woro Akan Dinormalisasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Kerusakan Dam Sukorini di Kecamatan Manisrenggo kian parah. Selain sudah jebol pada musim hujan sebelumnya, kondisi dam yang tersisa juga sudah retak-retak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengusulkan normalisasi Kali Woro sejauh sekitar 2 km dari Dam Sukorini hingga Borangan Kecamatan Manisrenggo untuk mengantisipasi luapan banjir lahar dingin.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Joko Roekminto, mengemukakan potensi luapan banjir lahar dingin masih mengancam warga Desa Sukorini dan Borangan yang tinggal tak jauh dari Kali Woro. Kondisi Kali Woro saat ini sudah dipenuhi material lahar dingin berupa pasir dan batu sehingga membuat volume sungai berkurang.

Hal itu diperparah dengan kerusakan dam penahan lahar dingin. Pada musim hujan sebelumnya, Dam Sukorini sudah jebol akibat tak mampu menahan aliran lahar dingin. Dam tersebut belum sempat diperbaiki hingga sekarang. Perkembangan terakhir, kondisi dam itu sudah retak-retak sehingga jebolnya dam itu dikhawatirkan kian melebar.
“Ada banyak warga yang tinggal beberapa meter dari Kali Woro. Banjir lahar dingin bisa saja meluap ke permukiman jika volume Kali Woro tak mampu menampungnya,” terang Joko saat ditemui wartawan di Klaten, Rabu (16/1/2013).

Joko menjelaskan rencana normalisasi Kali Woro sepanjang sekitar 2 km itu sudah diusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk normalisasi Kali Woro mencapai Rp200 juta. Sejauh ini pihaknya belum mendapat kepastian nomina dana yang disetujui untuk normalisasi Kali Woro itu.
Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk beberapa kegiatan seperti menguatkan tanggul dan memperbaiki dam yang mulai keropos. Dia menilai kondisi tanggul Kali Woro di Sukorini dan Borangan sudah mengkhawatirkan. Dasar sungai sudah hampir sejajar dengan pekarangan rumah warga.

Advertisement

“Saat dinormalisasi dulu, tanggul itu tidak dibuat permanen. Sekarang tanggul itu sudah longsor karena tanahnya dikikis hujan,” terang Djoko.

Camat Manisrenggo, Gandung Wahyudi Martono, mengakui ancaman banjir lahar menghantui warga yang tinggal di bantaran Kali Woro di Desa Sukorini dan Borangan. Menurutnya, warganya sudah khawatir jika hujan turun cukup lebat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif