SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Tim MotoGP Ducati (dari kiri ke kanan), Nicky Hayden, CEO Gabriele Del Torchio, General Manager Bernhard Gobmeier, Andrea Dovizioso, technical director Paolo Ciabatti and Team manager Vittoriano Guareschi, berpose bersama saat konfrensi pers di Madonna di Campiglio, Italia, Selasa (15/1/2013). JIBI/SOLOPOS/Reuters
MILAN—Dua pembalap Ducati, Nicky Hayden dan Andrea Dovizioso siap memberikan kemampuan terbaik bagi timnya pada MotoGP musim 2013, setelah tim asal Italia ini ditinggalkan Valentino Rossi ke Yamaha.
Duet Italia, Ducati-Rossi pada dua musim sebelumnya berjalan jauh dari ekspektasi pendukung kedua pihak. Rossi bahkan gagal memenangi balapan sejak pesaingnya asal Honda, Casey Stoner, mengangkat trofi pada Grand Prix (GP) Australia 2010.
Namun, adanya perubahan kursi pembalap dalam tim justru membuat Ducati memiki semangat berlipat untuk memulai musim baru nanti. Hayden yang sudah bernaung di bawah bendera Ducati sejak 2009 juga mengungkapkan rasa optimistis.
“Kami sangat termorivasi, kami harus bekerja keras untuk membuat perbaikan dari waktu yang sudah kami buang,” jelas Hayden, dilansir Autosport, Selasa (15/1).
“Saya melihat awal yang fresh, dengan motivasi bagus dan banyak ide yang fresh. Sudah pasti ada tantangan besar di hadapan kami. Saya pikir akan semakin menarik dan segar. Saya menatap ke depan untuk kami bisa menuntaskan harapan kami,” sambung dia.
Keyakinan serupa juga dialami Dovizioso. Setelah pindah dari Tech 3 Yamaha ke Ducati, Dovizioso menempati kursi kosong di Ducati yang ditinggalkan Rossi. Meski pendahulunya tersebut gagal mendapatkan hasil gemilang bersama Ducati, Dovizioso justru yakin dirinya bisa memberi kontribusi maksimal bagi tim asal Italia di musim 2013.
“Mengambil alih kursi Valentino adalah sesuatu yang sangat spesial. Bagaima pun, lebih dari dua tahun terakhir, kerja sama Ducati dan Rossi tidak berjalan bagus. Jadi mengambil tempatnya saat ini bukan sebuah masalah besar,” terus Dovizioso.
“Di masa lalu, dia [Rossi] banyak memenangi balapan, jadi siapapun pembalap yang menggantikan kursinya maka akan punya posisi sulit. Namun saat ini itu bukan masalah lagi,” tegas dia.
