Soloraya
Minggu, 13 Januari 2013 - 17:09 WIB

HOTEL SARIPETOJO Dipangkas Jadi 11 Lantai, Jadwal Pembangunan Molor Hingga Februari

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Perusahaan Daerah (Perusda) Citra Mandiri memutuskan mengurangi rencana jumlah lantai Hotel Grand Saripetojo dari 16 lantai menjadi 11 lantai. Hal tersebut menyusul izin pemanfaatan ruang (IPR) yang menyaratkan pelebaran jalan di dua jalan sekitar hotel, Jl Agus Salim dan Jl Transito. Di sisi lain, Citra Mandiri selaku pengelola eks Pabrik Es Saripetojo tetap mempertahankan convention hall yang disebut-sebut bakal berkapasitas 2.400 orang.
Advertisement

Direktur Perusda Citra Mandiri, Sayuti, mengatakan IPR terbaru yang dikeluarkan Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo memaksanya merasionalisasi luas bangunan. Berdasarkan aturan tersebut, batas lahan hotel harus mundur tujuh meter di Jl Agus Salim dan 10 meter di Jl Transito. “Izin sebelumnya (tahun 2011) kan belum ada ketentuan pelebaran jalan. Dengan aturan baru, otomatis kami harus menyesuaikan karena luas bangunannya berkurang,” terangnya.

Sayuti menguraikan, lantai bangunan akan dimanfaatkan sebagai ruang pertokoan, fasilitas meeting dan pendukung sebanyak empat lantai, fasilitas kamar hotel sebanyak enam lantai serta basement berkapasitas 300 mobil. “Lantai satu basement, empat lantai selanjutnya pertokoan lantas seterusnya ruang hotel.”

Dengan ruang hotel yang hanya enam lantai, pihaknya pun merevisi jumlah kamar yang ditawarkan. Jika sebelumnya Grand Saripetojo direncanakan berdaya tampung 180 kamar, kini tinggal 140 kamar saja. Meski ruang hotel mengalami perubahan, pihaknya memastikan convention hall tetap sesuai rencana awal. Convention hall di Grand Saripetojo disebut-sebut menjadi ruang pertemuan terbesar di Solo jika terealisasi. “Convention hall tetap ada,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, sidang awal pembahasan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) hotel akan dimulai pekan ini di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sidang dilakukan setelah Citra Mandiri mengirim rencana kerangka acuan (RKA) Amdal ke provinsi belum lama. Paparan berlanjut pada 23 Januari dengan agenda penyesuaian bangunan bersama DTRK. “Membahas perubahan lantai. Mudah-mudahan menjadi paparan yang terakhir.”

Pihaknya pun masih menunggu hasil kajian Amdal Lalin yang telah dikirim ke Dishubkominfo. Dengan tahapan yang ada, Sayuti pesimistis pembangunan hotel bakal sesuai jadwal, pertengahan Januari. “Kelihatannya mundur pertengahan Februari.”

Di lain pihak, Dishubkominfo belum memberi lampu hijau soal Amdal Lalin Saripetojo. Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, bersikukuh menunggu kajian underpass Purwosari rampung sebelum menuju Saripetojo. “Harus ada sinkronisasi dengan pembangunan underpass. Pekan depan kajiannya (underpass) baru disampaikan ke Walikota,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif