Umum
Jumat, 11 Januari 2013 - 11:30 WIB

Memantau Air Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gemala Suzanti. (FOTO/Istimewa)

Gemala Suzanti. (FOTO/Istimewa)

Setiap datang musim penghujan, Gemala Suzanti semakin sibuk. Dia memantau ketinggian air sungai di wilayah kerjanya. Jabatannya di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) adalah kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan.

Advertisement

Pemantauan itu dilakukan 24 jam salah satunya melalui informasi yang masuk ke ponsel untuk mengetahui  perkembangan kondisi tinggi air.

Suzanti menuturkan di Bengawan Solo, persoalan yang sampai saat ini terus berlangsung adalah banjir ketika musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau.

Advertisement

Suzanti menuturkan di Bengawan Solo, persoalan yang sampai saat ini terus berlangsung adalah banjir ketika musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau.

“Dalam menangani banjir perlu kerja sama semua pihak, pemerintah dan masyarakat,” kata perempuan kelahiran Palembang, 13 Agustus 1972 saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (4/1).

Anak pertama dari ketiga bersaudara pasangan suami-istri Djusmiarti-Suwardi Yazid itu mengaku kadang merasa khawatir apakah dirinya sudah menjalankan tugasnya dengan baik atau belum. Suzanti pernah ditanya anaknya perihal mengapa manusia diutus menjadi khalifah di muka bumi ini.

Advertisement

“Manusia tidak hanya mengetahui nama-nama tanaman dan hewan di surga. Manusia itu diberikan kemampuan dengan akal pikirannya untuk membuat sesuatu lebih baik. Misalnya saja pepaya. Mungkin iblis juga tahu nama buah pepaya. Tapi, manusia itu bisa mengolah pepaya menjadi jus agar lebih mudah dimakan atau dibuat dodol,” terangnya.

Lulusan SMA 10 Palembang itu menyampaikan keinginannya agar bisa menjadi manusia yang bertanggung jawab. Tamatan S1 Agronomi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Magister Manajemen IPB tersebut merasakan anugerah yang diberikan Allah sangat besar.

“Nanti kita akan ditanya tentang limpahan kesehatan, rezeki, berkah dan rahmat-Nya digunakan untuk apa? Kita akan dimintai pertanggungjawabannya,” tambah istri Bagus Juniarta Purnama.

Advertisement

Ibunda Arkan Binatara dan Aura Narendra Maheswara itu mengajak masyarakat lebih peduli kepada alam. Suzanti melihat Indonesia begitu kaya akan kekayaan alam. Alam Indonesia juga sangat indah dan cuacanya enak.

“Kalau punya tanah sedikit jangan ditutup habis. Manfaatkan sebagian untuk menanam. Di rumah, saya juga berusaha untuk menanam. Saya mengajak anak-anak agar senang menanam,” imbuhnya.

 

Advertisement

Mengajar

Suzanti yang juga Pemimpin Redaksi Newsletter Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo itu ternyata senang mengajar. Sebelum sibuk seperti sekarang ini, dia pernah mengajar di Universitas Sahid (Usahid) di Pancoran, Jakarta Universitas Paramadina, Universitas Al Azhar dan sebagainya.

Saat diberikan kesempatan mengajar, Suzanti tidak begitu mempermasalahkan soal gaji yang diterimanya. “Saya senang mengajar. Saya juga ingin mengajar. Mau tak mau kalau mengajar harus belajar. Kalau sekarang, waktunya susah juga karena sibuk,” ujar Suzanti yang suka membaca dan menonton film itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif