Soloraya
Kamis, 10 Januari 2013 - 14:02 WIB

PUSKESMAS BAKI Prioritaskan Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Kaled Hasby Ashshidqie)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Kaled Hasby Ashshidqie)

SUKOHARJO — Penanganan kasus kematian ibu dan bayi menjadi prioritas di Puskesmas Baki, Sukoharjo. Pasalnya ada peningkatan kasus kematian bayi pada 2012.
Advertisement

“Risiko kematian bayi di Baki cukup tinggi pada 2012. Sebenarnya sudah ada jaminan persalinan (jampersal) supaya ibu hamil bisa melahirkan gratis dan mengurangi angka kematian ibu dan anak. Oleh karena itu, kami menjadikan itu [keselamatan ibu dan bayi] menjadi prioritas puskesmas ini,” ungkap Kepala Puskesmas Baki, dr Dachlius, kepada Solopos.com.

Berdasarkan data Puskesmas Baki, angka kematian bayi meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data puskesmas menunjukkan kematian bayi pada 2012 tercatat ada 26 bayi dan lima balita yang meninggal. Bayi yang meninggal terdiri atas 14 neonatus (bayi yang berumur 0 sampai 28 hari), meninggal sejak dilahirkan sebanyak sembilan bayi dan bayi berjumlah tiga. Penyebab bayi meninggal antara lain bayi berat lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan, seperti kelainan paru-paru, jantung dan kepala. Menurut Dachlius, penyebab BBLR adalah bayi tersebut kembar dan sang ibu menderita PEB.

“Tahun lalu ada enam kasus bayi kembar. Seharusnya bayi yang lahir ada 12 tapi karena beberapa bayi mengalami BBLR sehingga hanya tujuh yang bertahan hidup,” ungkap petugas Kesehatan Keluarga (Kesga) Puskesmas Baki yang enggan disebut namanya. Menurut petugas tersebut, kematian bayi meningkat karena dipengaruhi faktor kesehatan ibu. Menurut dia, pola makan tidak teratur dan tingkat stres tinggi sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi saat melahirkan. “Di awal tahun ini sudah ada satu bayi yang meninggal karena tidak mempunyai dinding perut,” imbuh petugas tersebut.

Advertisement

Untuk menekan kematian ibu dan bayi, menurut Dachlius, dilakukan beberapa upaya seperti mengadakan kelas ibu hamil, kelas ibu balita, pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) dan kunjungan neonatal/bayi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif