News
Rabu, 9 Januari 2013 - 17:29 WIB

RSBI DIHAPUS: Guru Diminta Jangan Nglokro

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN — Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman meminta semangat para guru tidak luntur untuk memberikan kualitas pendidikan yang tinggi menyusul pembatalan aturan RSBI oleh Mahkamah Konstitusi.

Sampai saat ini, Disdikpora Sleman masih menunggu tindaklanjut dari Pusat. Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono mengatakan pihaknya menghormati keputusan MK. Namun untuk langkah selanjutnya msih menunggu kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Advertisement

“Yang lebih penting adalah jangan sampai keputusan ini menurunkan semangat guru di Sleman. Terlebih mereka telah bersertifikasi,” jelas Arif di Kantornya, Rabu (9/1/2013).

Terkait kemungkinan penyesuaian anggaran, Arif mengaku, tahun ini tidak ada alokasi khusus untuk RSBI. Kegiatan yang dialokasikan hanya berupa pelatihan bagi guru. “Biasanya sampai ratusan juta, tapi kebetulan tahun ini tidak ada jadi tidak perlu penyesuaian,” jelasnya.

Arif mengaku, RSBI di Sleman selama ini belum memenuhi kuota 20% bagi siswa tidak mampu. Kekurangan itu umumnya ditutup lewat sistem subsidi silang.

Advertisement

Arif menilai, penghapusan status RSBI tidak akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Pasalnya, sebelum ada RSBI, Kabupaten Sleman sudah memiliki program sekolah andalan yang cara pengajarannya mirip dengan RSBI.

Di Kabupaten Sleman terdapat sepuluh sekolah andalan yang kini berubah menjadi RSBI, di antaranya SD Percobaan 3 Pakem, SD Model, SMP 4 Pakem, SMP 1 Sleman, SMA 1 Sleman, Kolese De Brito, dan SMA Kalasan. Lainnya adalah SMK 1 Kalasan, SMK 2 Depok, dan SMK 1 Sleman.

“Kami belum tau apakah nantinya sekolah tersebut akan kembali dijadikan andalan, atau dikembangkan dengan bentuk lain,” tegas Arif.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif