Soloraya
Selasa, 8 Januari 2013 - 20:32 WIB

PENIPUAN GURU WB: UPTD Pendidikan Diminta Aktif Antisipasi Aksi Penipuan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (yustisi.com)

Ilustrasi (yustisi.com)

KLATEN – Para Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan di 26 kecamatan di Klaten diminta ikut menanggulangi praktik penipuan yang belakangan marak menimpa kalangan guru wiyata bakti (WB).
Advertisement

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten, Cahyo Dwi Setyanta hari ini mengatakan kasus penipuan yang menimpa guru WB di Kecamatan Ngawen hendaknya menjadi pelajaran berharga. Sebagaimana diketahui, guru WB tersebut tertipu Rp7 juta dari oknum yang mengaku-ngaku sebagai pejabat BKD. Guru WB tersebut tergiur dengan tawaran pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sehingga bersedia membayar biaya administrasi yang diminta oknum tersebut.

Cahyo tidak menginginkan kasus tersebut menimpa guru WB lain. Dia menegaskan bahwa BKD tidak pernah menawarkan pengangkatan WB sebagai PNS dengan imbalan uang. “Peran Kepala UPTD sangat besar untuk mencegah agar kasus serupa tidak terulang,” ujarnya. Terkait pencegahan penipuan itu, BKD hari ini mengumpulkan para kepala UPTD Pendidikan sewilayah Klaten untuk diberi penjelasan.

Cahyo juga menjelaskan modus pelaku untuk menipu korban. Pelaku biasa mencatut nama pejabat di BKD untuk meyakinkan korban. Biasanya korban ditipu melalui sambungan telepon. Pelaku menjanjikan korban ingin diangkat menjadi PNS dan meminta korban mentransfer biaya administrasi melalui nomor rekening bank. “Nama saya sudah beberapa kali dicatut untuk aksi penipuan semacam ini,” papar Cahyo.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Umum BKD Klaten, Djoko Purwanto, mengatakan sebelum menghubungi korban, biasanya pelaku menghubungi kepala sekolah. Melalui kepala sekolah, pelaku berhasil meminta nomor telepon guru WB yang bersangkutan untuk dihubungi langsung. Dia menjelaskan kasus penipuan yang menimpa kalangan guru WB sudah marak terjadi. Namun sebelum mentransfer uang, guru WB biasanya mendatangi Kantor BKD untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. “Yang benar-benar sudah mentransfer uang baru satu orang. Mudah-mudahan tidak terulang lagi,” terang Djoko.

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Klaten Tengah, M Isnaini, mengatakan beberapa guru WB juga sudah menghubunginya setelah menerima telepon dari oknum BKD yang menjanjikan pengangkatan menjadi PNS. “Saya langsung mengonfirmasi kepada BKD. Untungnya guru WB tersebut belum mentransfer uang kepada pelaku,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif