News
Minggu, 6 Januari 2013 - 05:46 WIB

Tragedi Pembunuhan Abraham Lincoln (Bagian V): Selatan Kalah, Misi Balas Dendam Dilakukan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pistol yang digunakan John Wilkes Booth untuk menembak Abraham Lincoln. Pistol ini sekarang dipajang di museum di gedung Teater Ford di Washington DC, AS. (en.wikipedia.org)

Poster pencarian atas orang-orang yang berkomplot untuk membunuh Abarahm Lincoln yaitu John H Surratt, John Wilkes Booth, and David E Herold (http://hdl.loc.gov/loc.pnp/cph.3g05341)

Tanggal 10 April 1865, koran-koran dan orang-orang di jalanan sama-sama meneriakkan berita yang sama: “Perang Sudah Usai!” Bagi pemerintah dan orang-orang di negara-negara bagian di Utara, ini berita yang sangat menggembirakan. Namun bagi mereka yang di selatan,ini kenyataan sangat pahit yang mau tak mau harus ditelan bulat-bulat.
Advertisement

Bagi Booth, semuanya jelas, kekalahan ini harus dibalas dengan cara apa pun. Tekadnya makin bulat ketika di Washington dia melihat bagaimana semua orang berpesta pora merayakan kemenangan. Apalagi saat dia melihat Presiden Lincoln melambai-lambai pada massa dari salah satu jendela lantai atas Gedung Putih. “Itu bakal jadi pidato terakhirnya,” gumamnya pada salah satu anggota komplotannya, Lewis Paine.

Tanggal 14 April 1865, kesempatan balas dendam itu datang pada Booth. Saat itu, siang hari, dia mampir di Teater Ford’s untuk menengok kiriman surat. Dilihatnya sejumlah tukang tengah menghias salah satu balkon VIP dengan pita dan bendera Amerika. Dia langsung sadar apa artinya: Presiden bakal datang menonton malam itu! Booth secepat kilat pergi mencari para anggota komplotannya.

Arnold dan O’Laughlen ternyata sudah pulang kampung ke Baltimore, tak berminat lagi pada misi Booth. John Surratt juga sedang pergi entah ke mana. Yang bisa ditemukan Booth hanya Paine, David Herold dan George Atzerodt yang segera dikumpulkannya untuk diberi perintah. Booth tak mau menyia-nyiakan waktu lagi, jadi ketiga rekannya segera diberi tugas besar. Masing-masing harus membunuh tokoh-tokoh utama pemerintahan Lincoln yang dipandang bertanggung jawab atas peperangan yang terjadi.

Advertisement

Pistol yang digunakan John Wilkes Booth untuk menembak Abraham Lincoln. Pistol ini sekarang dipajang di museum di gedung Teater Ford di Washington DC, AS. (en.wikipedia.org)

Paine ditugaskan membunuh Menteri Luar Negeri William H Seward yang saat itu diketahui harus beristirahat di rumah setelah mengalami kecelakaan kereta beberapa hari sebelumnya. David Herold harus membunuh Menteri Pertahanan Edwin M Stanton, juga di rumahnya karena menurut Booth, dia tak pernah bepergian malam hari. Tugas Atzerodt membunuh Wakil Presiden Andrew Johnson, yang kebetulan tinggal di hotel yang sama dengannya. Booth sendiri seperti biasa bakal tampil mengemban tugas utama, sebagai lakon, yaitu membunuh Sang Presiden.

Begitulah, seperti diceritakan di awal serial ini, Booth sukses menembak Presiden Lincoln di tempat duduk kehormatannya di Teater Ford’s, lantas kabur meski dengan pergelangan kaki terkilir gara-gara jatuh saat melompat dari balkon Lincoln. Namun tak begitu dengan komplotannya yang lain. George Atzerodt yang mabuk berat lebih memikirkan botol minuman keras di tangannya ketimbang tugasnya membunuh Wapres Andrew Johnson. Saat botolnya kosong, dia langsung pergi mencari tempat minum, meninggalkan tugasnya sama sekali.

Advertisement

David Herold sangat senewen saat menuju rumah Menhan Stanton. Dia menguatkan diri, lalu mengetuk pintu. Ternyata, rumah itu kosong. Dirinya makin gugup saat melihat seorang polisi yang berpatroli. Buru-buru Herold ambil langkah seribu.

Lewis Paine lebih “beruntung.” Berpura-pura mengantar obat, dia berhasil masuk ke kamar Menlu Seward dan menikamnya beberapa kali. Untungnya, meski luka cukup parah, Seward tak sampai kehilangan nyawanya.

Setelah kabur dari teater, Booth sampai di tempat pertemuan yang sudah ditetapkan di Jembatan Anacostia. Namun hanya Herold yang muncul dan melaporkan kegagalan misinya. Paine ternyata tersesat saat kabur dari rumah Seward. Jadilah, hanya Booth dan Herold yang kabur berdua. Bagaimana selanjutnya nasib komplotan ini?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif