Soloraya
Minggu, 6 Januari 2013 - 04:32 WIB

BANJIR SUKOHARJO: Puluhan Rumah Warga di 2 Kecamatan Terendam

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi jalan raya yang tergenang air di depan Rumah Dinas Bupati Sukoharjo di kawasan Proliman Sukoharjo, Sabtu (5/1/2013) malam. Banjir juga terjadi di sejumlah wilayah Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Pengguna jalan melintasi jalan raya yang tergenang air di depan Rumah Dinas Bupati Sukoharjo di kawasan Proliman Sukoharjo, Sabtu (5/1/2013) malam. Banjir juga terjadi di sejumlah wilayah Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

SUKOHARJO – Sejumlah titik di wilayah Sukoharjo tergenang air akibat curah hujan tinggi, Sabtu (5/1/2013). Genangan air bahkan hampir masuk ke rumah dinas Bupati Sukoharjo.
Advertisement

Genangan terparah yang mengakibatkan 50-an rumah warga terendam terjadi di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter dan di Lingkungan Pangin RT 002/RW 007, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo. Berdasar pemantauan Solopos.com, genangan air di Proliman setinggi 10 cm dan masuk ke halaman rumdin Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya dan halaman Kantor DPRD Sukoharjo. Hingga berita ini ditulis, sebagian warga yang rumahnya terendam air belum berani keluar rumah. Pasalnya tinggi genangan mencapai 70 sentimeter.

Tak ada korban jiwa pada kejadian itu. Kades Kedungwinong, Kecamatan
Nguter Ruswiyoko menyatakan, rumah warga di tiga dukuh tergenang air.
Yakni di Dukuh Kedungwinong, Bangin dan Bagusan. “Saya sendiri belum
bisa mendata jumlah rumah yang tergenang air karena rumah saya sendiri juga tergenang air sekitar lima sentimeter. Namun di halaman rumah ketinggian air mencapai 70 sentimeter,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sedikitnya 20-an rumah di sekitar rumahnya terendam
sehingga warga tak berani keluar rumah. “Saya juga mendapat kabar
genangan air juga menimpa rumah warga di Dukuh Bagusan belakang Kantor Kecamatan Nguter dan Bangin. Kejadian sekitar pukul 20.00 WIB,” terangnya.

Advertisement

Lebih lanjut diceritakan, luapan air kemungkinan akibat Sungai
Kedungwinong tak mampu menampung volume air karena curah hujan tinggi. Ruswiyoko berharap, sepanjang aliran Sungai Kedungwinong dikeruk agar terhindar banjir. “Akan lebih baik apabila dilakukan pengerukan sedimentasi Sungai Kedungwinong. Luapan ini akibat tak lancarnya aliran air di sungai tersebut. Namun demikian hingga kini tak ada korban jiwa,” jelasnya.

Petugas Satpol PP Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Fajar yang berjaga
menyatakan pihaknya masih melakukan pendataan. Dia menyatakan, lokasi
tersebut sudah menjadi langganan banjir. Terpisah, Hariyanto, warga
Lingkungan Pangin, Kelurahan Joho, Sukoharjo mengatakan, 20-an rumah
di wilayahnya juga terendam air. “Ketinggian air hingga 60 cm.”
Sementara itu, seorang pengemudi mobil, Annajib mengaku, ketinggian
air di ruas jalan Songgorungi, Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter
setinggi ban mobil. “Saya terjebak banjir di Songgorunggi [Nguter]
namun arus lalin tetap lancar meski perlahan-lahan.”

Sejumlah titik yang tergenang air akibat curah hujan tinggi di antaranya, proliman Sukoharjo, Kelurahan Joho, Sukoharjo, dekat pabrik Sritex, Dukuh Widoro dan Kepuh, Desa Kepuh serta Desa Kedungwinong, keduanya masuk Kecamatan Nguter. Luapan air itu diperkirakan berasal dari Sungai Buntung, Sungai Jlantah dan
Sungai Kedungwinong.

Advertisement

Di Wonogiri, belasan rumah di Dusun Nanggan, Desa Gemantar, Kecamatan
Selogiri, Wonogiri, teredam air. Menurut Sekdes setempat, Putut,
ketinggian air hingga sedada tubuh orang dewasa. “Hujan terus menerus
selama tiga hari belakangan ini mengakibatkan air di saluran meluap.
Kejadian tersebut rutin tejadi jika curah hujan selama musim hujan
tinggi.”

Ketua SAR Wonogiri dan Sekretaris PMI Cabang Wonogiri, H Annajib
Thohari mengatakan, personel dan mobil operasional telah disiagakan di Kantor Kecamatan Selogiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif