Soloraya
Sabtu, 5 Januari 2013 - 00:37 WIB

Sakit Usus Buntu, Antar Wahyu-Darmi Menikah di Bangsal RS

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wahyu dan Darmi terpaksa menikah di bangsal RS setelah Wahyu harus menjalani operasi usus buntu. (JIBI/SOLOPOS/Istimewa)

Wahyu dan Darmi terpaksa menikah di bangsal RS setelah Wahyu harus menjalani operasi usus buntu. (JIBI/SOLOPOS/Istimewa)

Tak pernah melintas di benak Wahyu Widodo, 22, dan Darmi, 22, untuk menikah di tempat yang tidak biasa. Dua bulan yang lalu, keduanya telah merancang sebuah acara pernikahan yang resepsinya bakal dihelat di rumah Darmi, di Munjing RT 004/RW 006, Saren, Pacitan, Kamis (3/1/2013).

Advertisement

Mas kawin berupa seperangkat alat salat dan uang tunai Rp1 juta yang dibingkai dengan indah juga telah siap. Apa daya Tuhan berkehendak lain. Dua sejoli ini terpaksa menikah di Bangsal Ali Bin Abu Thalib No 6, Rumah Sakit (RS) Amal Sehat Slogohimo, Jumat (4/1/2013) dini hari.

Kisah mengharukan ini bermula dari sakit usus buntu akut yang tiba-tiba dialami Wahyu beberapa hari jelang rencana hari pernikahannya. Wahyu yang memang telah satu kali berobat ke RS Amal Sehat lantas memeriksakan diri kembali.

Advertisement

Kisah mengharukan ini bermula dari sakit usus buntu akut yang tiba-tiba dialami Wahyu beberapa hari jelang rencana hari pernikahannya. Wahyu yang memang telah satu kali berobat ke RS Amal Sehat lantas memeriksakan diri kembali.

Saat itu kondisi Wahyu sangat parah sehingga dr H Utomo yang menanganinya langsung meminta Wahyu menjalani operasi, Selasa (1/1/2013) malam. Operasi berjalan lancar. Namun, Wahyu harus beristirahat paling tidak lima hari sebelum bisa pulang dan menghelat pernikahan.

Setelah mempertimbangkan banyak hal, Wahyu dan Darmi memutuskan tetap menikah Kamis (3/1), meskipun harus menikah di RS.

Advertisement

Akhirnya, pada Kamis pagi pernikahan Wahyu-Darmi pun disiapkan. Demi memastikan ruangan cukup untuk menampung kerabat keduanya yang bakal datang, pihak RS memindahkan Wahyu dari bangsal kelas III ke bangsal kelas I. Selain itu, atas inisatif sejumlah perawat, pihak RS juga mendekorasi bangsal tempat Wahyu dirawat dengan bunga-bunga segar menyerupai kamar pengantin. Tak lupa, disiapkan pula hidangan sederhana, berupa makanan ringan dalam piring-piring kecil dan minuman. Wahyu dan Darmi siap menikah.

Namun, lagi-lagi rencana pernikahan pasangan ini harus mengalami kendala. Petugas KUA Pacitan yang sedianya datang Kamis pukul 20.00 WIB untuk menikahkan mereka mengalami musibah. Mobil yang membawa sang petugas, mogok di tengah jalan. Akibatnya, jarak tempuh normal sejam dari Pacitan ke Slogohimo tidak bisa dijangkau. Petugas yang dinanti-nanti itu baru datang menjelang pukul 24.00 WIB.

“Walau begitu niatan mereka tetap bulat. Calon pengantin dan keluarga tetap ingin pernikahan berlangsung. Jadilah mereke menikah,” lanjut Imawan.

Advertisement

Tepat pukul 01.00 WIB, Wahyu dan Darmi resmi menikah. Kendati baru saja menjalani operasi, Wahyu mampu mengucapkan kalimat ijab dengan lancar. Ucapan syukur dan tetes air mata dari 25 orang yang memenuhi ruangan itu mengiringi resminya Wahyu dan Darmi menjadi suami istri. Dini hari itu niat mulia keduanya untuk menjalankan perintah agama tertunaikan sudah.

Namun tidak seperti pasangan pengantin lain yang bisa menikmati malam pertama setelah resmi menikah. Wahyu dan Darmi harus menunggu bulan madu paling tidak dua pekan ke depan. “Ya sabar dulu, jahitannya belum kering. Karena untuk operasi itu kan perut bagian kanan harus disayat,” tambah Imawan.

Seusai acara pernikahan, Wahyu dengan penuh haru menyampaikan kebahagiaannya. “Kami berbahagia. Ini adalah kenangan tak terlupakan untuk kami. Nanti saat anak pertama kami lahir juga akan kami bawa ke sini,” kata Wahyu, seperti ditirukan Imawan. Kisah Wahyu dan Darmi memberi pesan betapa pun berat sebuah tujuan asalkan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan niat tulus, akan terlaksana jua.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif