Soloraya
Jumat, 4 Januari 2013 - 09:03 WIB

SAWAH KEBANJIRAN, Warga Pun Panen Lumut untuk Memancing

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mencari lumut di areal persawahan yang tergenang di Garen RT 004/003, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali. Lumut itu dipergunakan sebagai umpan memancing. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

Sejumlah warga mencari lumut di areal persawahan yang tergenang di Garen RT 004/003, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali. Lumut itu dipergunakan sebagai umpan memancing. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

BOYOLALI – Lumut yang banyak terdapat di persawahan yang tergenang banjir membawa keuntungan tersendiri bagi sejumlah warga. mereka pun beramai-ramai berburu lumut yang dimanfaatkan untuk umpan memancing.
Advertisement

Hal ini antara lain terjadi di areal persawahan yang tergenang banjir di wilayah Garen RT 004/003, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali. Salah seorang pencari lumut, Parto, 26, ketika ditemui Solopos.com mengaku mencari lumut untuk memancing berdasarkan informasi dari temannya. “Kebetulan dapat info dari teman sesama pemancing di sini banyak lumut. Saya baru pertama kali mencari lumut di sini, biasanya mencari di kali atau sawah yang belum dibersihkan rumputnya. Kalau tidak mencari sendiri, ya beli,” terangnya.

Warga Jeponan RT 003/002, Manggung, Ngemplak, ini menuturkan saat ini lumut untuk memancing sedang langka di pasaran. Kalau pun ada harganya naik. “Sekarang harganya naik berlipat-lipat. Biasanya sekali memancing hanya beli lumut Rp1.000, sekarang paling sedikit harus keluar uang Rp5.000,” keluhnya.

Pencari lumut lain, Heru, 28, juga mengaku mendapatkan informasi areal sawah mangkrak yang tergenang di sekitar lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) dari rekan sesama pemancing. “Biasanya info lumut seperti ini cepat menyebar di antara sesama pemancing. Kami telpon-telponan. Makanya di sini sekarang ramai sekali yang mencari lumut. Mereka umumnya mencari lumut untuk dipakai sendiri,” jelasnya.

Advertisement

Setelah mendapatkan lumut, Heru bersama dua orang temannya akan langsung memanfaatkan lumut untuk memancing di Waduk Cengklik. “Lumayanlah lumut segini nanti bisa dapat 3 kg-5 kg ikan. Di musim penghujan seperti ini, lumut ibarat emas. Mahal. Tapi karena jarang lumut, memancing jadi lebih mudah,” katanya.

Warga Garen RT 004/003, Pandeyan, Tri Wahyono, 51, memaparkan sawah yang tergenang di tepi Jl Ngemplak-Pandeyan tersebut sudah berlangsung selama empat bulan. “Kira-kira sudah berjalan empat bulan sejak pembangunan jalan tol, sekitar 4 patok-5 patok sawah milik beberapa warga mulai tergenang. Sebelumnya kondisi sawah yang terletak di dekat pembuangan air di situ normal. Dulu kalau hujan juga banjir, tapi satu jam sudah surut. Sekarang ini tiga hari belum tentu surut,” ungkapnya.

Menurut Tri, genangan air di beberapa sawah milik warga tersebut karena saluran pembuangan yang baru letaknya 70 cm di atas lahan sawah. “Saluran airnya 70cm di atas lahan sawah. Jadi sawah di sini tergenang terus,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif