Soloraya
Kamis, 3 Januari 2013 - 23:00 WIB

PROYEK TOL SOKER: Pembebasan Lahan di Karanganyar Lambat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan tol Solo-Kertosono (Soker) terhenti karena belum disepakatinya ganti rugi lahan oleh warga. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

Pembangunan tol Solo-Kertosono (Soker) terhenti karena belum disepakatinya ganti rugi lahan oleh warga. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

KARANGANYAR — Pembebasan lahan jalan di Kabupaten Karanganyar yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) berjalan relatif lambat.

Advertisement

Bila pada Oktober 2012 lahan yang dibebaskan sudah mencapai 68 persen, pada Januari ini hanya bertambah sedikit menjadi 70 persen. Jumlah tersebut dengan rincian, 2.354 bidang tanah sudah dibebaskan seluas 1.531.410 meter persegi. Sedangkan bidang tanah yang belum dibebaskan yaitu 1.037 bidang dengan luas 452.202 meter persegi.

Lahan yang belum dibebaskan terdapat di Desa Wonorejo 44 bidang tanah, Jatikuwung 53 bidang, Jeruksawit 92 bidang, Karangturi 50 bidang, Kemiri 17 bidang, Kebak 35 bidang, Waru 30 bidang dan Ngasem 25 bidang. Selain itu ada juga bidang tanah untuk interchange tol yang belum dibebaskan yakni Kemiri 90 bidang dan Klodran enam bidang.

Wakil Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Karanganyar, Any Indrihastuti, menjelaskan pembebasan lahan ditargetkan rampung tahun ini. Untuk itu pendekatan kepada pemilik lahan terus dilakukan.

Advertisement

“Dibanding 2012, tahun ini sudah ada peningkatan persentase lahan yang sudah dibebaskan. Sesuai rencana awal, pembebasan lahan harus selesai tahun 2013,” jelas dia kepada Solopos.com, Kamis (3/1/2013) siang.

Terpisah, Camat Colomadu, Joko Budi Utomo, mengungkapkan kendala pembebasan lahan yakni belum adanya kesepakatan ihwal nominal ganti rugi kepada pemilik tanah. Solusinya, dia melanjutkan, perlu dilakukan pertemuan kembali antara P2T dengan seluruh pemilih tanah. Hanya saja sejauh ini belum ada agenda pertemuan tersebut.

“Masalahnya sederhana, belum ada kesepakatan nilai ganti rugi. Saat ini masih menunggu agenda pertemuan dengan P2T untuk membahas kelanjutannya bagaimana,” paparnya.

Advertisement

Sedangkan anggota DPRD Karanganyar dari dapil Gondangrejo dan Colomadu, Romdloni, mendesak penuntasan tahap pembebasan lahan. Alasannya proses pembangunan jalan tol Soker terus berjalan di lapangan. Dia mencontohkan pembangunan fly over jalan tol Soker di Desa Wonorejo, Gondangrejo, beberapa bulan terakhir. Pembangunan jalan layang tersebut mengganggu aktivitas jemaah Masjid At Takwa Wonorejo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif