News
Kamis, 3 Januari 2013 - 11:02 WIB

Jurnalis AS Diculik Kelompok Bersenjata di Suriah

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - James Foley/detikcom

James Foley/detikcom

DAMASKUS—Seorang wartawan asal Amerika Serikat (AS) sudah berminggu-minggu atau nyaris 2 bulan diculik di Suriah. Terakhir kali terlihat, wartawan ini dibawa pergi oleh kelompok pria bersenjata di Provinsi Idlib, Suriah.

Advertisement

Wartawan bernama James Foley ini merupakan kontributor video untuk media Prancis, Agence France-Presse (AFP), selama beberapa bulan terakhir di Suriah. Menurut sejumlah saksi mata, Foley terakhir kali terlihat ‘dijemput’ oleh 4 orang pria bersenjata di kota Taftanaz, Provinsi Idlib, pada 22 November 2012 lalu.

Sehari sebelum menghilang, pria berusia 39 tahun ini masih mengirimkan video ke AFP. Demikian seperti disampaikan pihak keluarga Foley dan dilansir AFP, Kamis (3/1/2013).

Tidak diketahui pasti siapa penculik Foley. Alasan penculikan Foley juga tidak jelas. Belum ada kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan ini. Pihak keluarga Foley yang awalnya tidak ingin kasus ini mencuat ke publik demi membantu proses pembebasannya, akhirnya memutuskan untuk membeberkan seluruhnya ke publik

Advertisement

“Kami hanya ingin Jim (pangilan Foley) pulang ke rumah dengan selamat, atau setidaknya kami ingin berbicara dengannya untuk mengetahui apakah dia baik-baik saja,” ujar John Foley yang merupakan ayah kandung Foley.

“Jim merupakan seorang jurnalis yang objektif dan kami ingin dia dilepaskan dengan selamat. Kepada orang-orang yang mengetahui keberadaan Jim, silakan hubungi kami agar kita bisa bekerja bersama demi pembebasanya,” imbuhnya.

Salah satu upaya keluarga untuk mengupayakan pembebasan Foley adalah membuat situs khusus (www.freejamesfoley.org) dan halaman Facebook (http://www.facebook.com/freejamesfoley) yang membeberkan penculikan Foley. Dalam situs tersebut, ditunjukkan sejumlah foto Foley saat meliput sejumlah konflik di Timur Tengah. Selain itu, orang-orang juga diminta untuk menyumbangkan tanda tangan dalam permohonan pembebasan Foley.

Advertisement

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, menyatakan pemerintah AS ikut mengawasi perkembangan kasus penculikan Foley ini. Namun sayangnya, Nuland tidak bisa mengungkapkan secara detail upaya-upaya yang ditempuh pemerintah AS untuk membebaskan Foley.

“Kami menempuh sejumlah cara melalui bermacam jaringan dan pihak-pihak yang memiliki pengaruh terhadap rezim Suriah, untuk mencari informasi,” tutur Nuland, sembari menyatakan bahwa pemerintah AS juga menghubungi pihak oposisi anti-rezim Presiden Bashar al-Assad.

“Terkadang kasus semacam ini didasari motif politik, namun terkadang juga dilandasi motif finansial,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif