Umum
Selasa, 1 Januari 2013 - 11:17 WIB

CFN, Solo Jadi Lautan Manusia...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 2013 anak SD dan SMP membawakan tari Jaran Kepang di Jalan Jendral Sudirman, Solo, Senin (31/12/2012) malam. Tari kolosal tersebut untuk memeriahkan Solo car free night (CFN) pada malam menyambut tahun 2013. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)


Sebanyak 2013 anak SD dan SMP membawakan tari Jaran Kepang di Jalan Jendral Sudirman, Solo, Senin (31/12/2012) malam. Tari kolosal tersebut untuk memeriahkan Solo Car Free Night (CFN) pada malam menyambut tahun 2013. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Luar biasa! Gelaran car free night (CFN) menyambut Tahun Baru 2013 sukses merebut atensi ribuan warga Solo dan sekitarnya.

Advertisement

Meski sempat dirundung hujan hingga pukul 21.30 WIB, Senin (31/12/2012), warga tetap berbondong-bondong memenuhi ruas Jl Slamet Riyadi maupun Jl Jenderal Sudirman.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di koridorJl Jenderal Sudirman (Jensud), eskalasi massa mulai terlihat pukul 22.00 WIB. Warga dari semua golongan usia tumplek blek di koridor yang menjadi lokasi panggung utama CFN itu. Saking antusiasnya, sebagian warga tampak asyik meniup terompet meski tahun baru masih dua jam lagi.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com di koridorJl Jenderal Sudirman (Jensud), eskalasi massa mulai terlihat pukul 22.00 WIB. Warga dari semua golongan usia tumplek blek di koridor yang menjadi lokasi panggung utama CFN itu. Saking antusiasnya, sebagian warga tampak asyik meniup terompet meski tahun baru masih dua jam lagi.

“Saya ke sini sama teman-teman kampus. Asyik menanti tahun baru di CFN. Udah gratis, acaranya juga ramai,” ujar Widi Novara, 20, kepada Solopos.com.

Gadis asal Jakarta ini mengaku baru sekali mengunjungi CFN. Sambil terus meniup terompetnya, Widi menyatakan kekagumannya akan Kota Solo. Menurutnya, CFN membuka ruang bagi semua lapisan masyarakat menikmati Tahun Baru.

Advertisement

Kemeriahan CFN di Jl Jensud mulai terasa pukul 21.30 WIB. Sebanyak 2.013 penari cilik sukses menampilkan Gelar Tari Kolosal Jaran Kepang dengan prima. Meski sempat tertunda satu jam lebih lantaran hujan, mereka tetap mampu menyihir warga yang memadati depan Kantor Pos Indonesia.

Mereka berkolaborasi manis dengan enam penari Topeng Ireng. Suasana riuh semakin menjadi ketika Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, muncul di kerumunan penari. Mengenakan kostum lurik merah dan ikat kepala hitam, Rudy turut berjoget jaran kepang. Sesekali Rudy mengangkat kuda lumping merahnya sambil bergoyang.

“Salut dengan Solo yang menampilkan ikon budaya sebagai hiburan. Tidak sia-sia ngeyup dari pukul 20.00 WIB tadi,” ujar warga Kartasura, Joko Sudibyo, yang hadir bersama empat anggota keluarganya.

Advertisement

Mendekati detik-detik pergantian tahun, warga semakin tumpah ruah. Letusan kembang api mulai mewarnai langit Kota Bengawan. Di depan gedung Bank Indonesia lama, Walikota sudah bersiap melepas puluhan balon merah simbol pergantian tahun.  Didampingi Kapolresta Solo, Kombes Pol Asdjimain dan Dandim 0735/Solo, Letkol Inf Ujang Darwis, Rudy menghitung mundur detik menuju 2013. Tiupan terompet langsung membahana ketika jarum jam menunjukkan pukul 00.00 WIB.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh warga atas partisipasinya. Di 2013, mari kita budayakan memiliki, menjaga, merawat dan mengamankan Solo dan seisinya. Solo luar biasa!,” pekik Rudy diiringi tepuk tangan warga.

Sementara itu, arus lalu lintas seusai pergantian tahun di wilayah Jensud terpantau lancar. Warga mulai berduyun-duyun meninggalkan lokasi pukul 00.30 WIB. Di waktu yang sama, aparat mulai membuka akses Jensud yang semula ditutup.

Advertisement

Kepadatan kendaraan justru terlihat di Jl Adi Sucipto, depan Stadion Manahan. Pemicunya yakni segerombolan anak muda yang menggelar trek-trekan di sekitar lokasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif