Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Dia menjelaskan pada sejumlah posko yang akan didirikan itu nantinya per posko akan dilengkapi dua petugas medis dan satu sopir ambulans. Mereka nanti dalam satu hari akan dibagi dalam tiga shift. Selain itu pihaknya juga menyiapkan tenaga dokter siaga saat terjadi lonjakan arus padat lalu lintas. Dia mengutarakan pelayanan di pos kesehatan akan melayani selama 24 jam.
Guntur menjelaskan pada Lebaran mendatang DKK juga mewaspadai masuknya berbagai macam penyakit dari luar Sukoharjo. Karena saat Lebaran nanti akan banyaknya perantau dari luar daerah mudik ke daerah masing-masing yang dinilai rawan penularan penyakit asing di wilayahnya. “Tren penyakit diare dan ispa menjadi langganan bagi para pemudik. Hal itu antara lain karena kondisi cuaca, lingkungan serta menurunnya fisik pemudik. Dia menyatakan posko tersebut akan mulai didirikan 7 hari sebelum Lebaran, hingga 7 hari pasca-Lebaran,” papar Guntur.
Menurut dia penyakit diare disebabkan karena kondisi perut para pemudik serta masyarakat umum lainya yang mengonsumsi makanan tanpa terkontrol. Padahal mereka sebelumnya selama satu bulan melaksanakan ibadah puasa pola makannya sudah teratur.
Sedangkan untuk ISPA terjadi karena kondisi lingkungan sekitar yang banyak terdapat debu dan asap kendaraan. Hal ini diperparah dengan menurunnya kondisi kesehatan tubuh sehingga menyebabkan para pemudik maupun masyarakat mudah terserang penyakit.