Soloraya
Rabu, 23 Mei 2012 - 13:33 WIB

LATIHAN KOPASSUS: Baret Merah Beraksi di Langit Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - LATIHAN TERJUN -- Anggota Grup 2 Kopassus melakukan penerjunan di kawasan persawahan Parangjoro, Sukoharjo, Rabu (23/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

LATIHAN TERJUN -- Anggota Grup 2 Kopassus melakukan penerjunan di kawasan persawahan Parangjoro, Sukoharjo, Rabu (23/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Suara pesawat C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU) semakin jelas terdengar. Tepat di atas area persawahan Desa Parangjoro, Grogol Sukoharjo, Rabu (23/5/2012), satu per satu anggota Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura keluar dari pesawat bernomor A 1323 itu. Di atas ketinggian 1.000 kaki, mereka turun perlahan dengan kecepatan 120 knot. Mereka dilengkapi dengan payung udara masing-masing berjenis MC-1-1C.
Advertisement

Anggota Baret Merah yang melakukan penerjunan sejak sekitar pukul 06.30 WIB terus berupaya melawan arus angin agar tetap aman. Di salah satu sudut area persawahan terdapat dua windsock oranye untuk acuan para penerjun agar tak salah saat mendarat. Saat personel Kopassus mulai terjun dengan parasutnya masing-masing, terdengar suara-suara komando yang ditujukan kepada mereka. “Ayo arahkan ke sumber suara. Arahkan ke sumber suara. Jangan merapat, jangan merapat. Ya, mantap, pertahankan posisi,” suara komando terdengar begitu lantang.

Tak semua peserta terjun payung yang jumlahnya sekitar 300 itu mendarat sempurna. Mereka yang didrop per delapan orang dengan empat gelombang penerjunan ini ada yang mendarat di tengah atau pun pematang sawah. Bahkan, berdasarkan pantauan Solopos.com ada salah satu personel yang parasutnya mengenai bibit tanaman petani. “Rasanya memang takut pas di atas, bingung bagaimana cara mengatakan. Tapi rasanya senang bisa latihan terjun lagi,” ungkap salah satu anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Lettu Inf Surya Fachrol Rozi saat ditemui Solopos.com di pematang sawah.

Sesampainya di daratan, dengan cekatan para penerjun melepaskan parasut dan sejumlah perlengkapan lainnya. Mereka yang mengenakan seragam lengkap ini penuh semangat melipat parasut lalu berjalan menuju tepi jalan raya.

Advertisement

Sementara, di pinggiran jalan Desa Parangjoro, puluhan warga sekitar menggerombol hingga memakan badan jalan untuk menyaksikan aksi itu. Bahkan, sejumlah petani yang berada di sekitar area sawah menghentikan sejenak aktivitas mereka. Beberapa warga mengaku sengaja meluangkan waktu untuk melihat aksi terjun payung itu. “Kami sengaja datang ke sini. Tadi taunya lihat dari rumah, terus buru-buru ke sini untuk lihat lebih jelas,” ungkap Warga Serenan, Hari Dwi Purwati, yang datang bersama keluarganya.

Sekitar tiga jam para warga disuguhkan dengan penerjunan yang juga akan dilanjutkan pada malam hari itu. Penerjunan ditutup dengan aksi pesawat Hercules yang terbang rendah di sekitar area persawahan Parangjoro. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiagaan Grup 2 Kopassus,” ungkap Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Letkol (Inf) Suhardi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif