Soloraya
Rabu, 4 Januari 2012 - 16:41 WIB

Kerugian Banjir Ditaksir Capai Rp1 miliar

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo memperkirakan kerugian materiil akibat banjir di Kecamatan Mojolaban dan Grogol mendekati Rp1 miliar. Dari data sementara diketahui kerugian terutama disebabkan adanya kerusakan infastruktur.
Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukoharjo, Suprapto, menyatakan pendataan kerusakan dan kerugian sampai Rabu (4/1/2012), masih berlangsung. Diharapkan kegiatan tersebut dapat diselesaikan secepatnya untuk mengetahui secara persis kerugian di semua wilayah yang terkena dampak banjir di Kabupaten Sukoharjo.

“Pendataan sampai hari ini masih berlangsung, tetapi sebagian besar sudah selesai. Kerugiannya cukup besar karena ada kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian, mendekati Rp1 miliar,” ungkapnya. Suprapto menyebutkan pendataan kerusakan infrastruktur dan kerugian lain di Mojolaban dilakukan di Desa Tegalmade, Gadingan, dan Laban, Selasa (3/1/2012). Sedangkan proses inventarisasi kerugian di sebagian Kecamatan Grogol, yaitu di Desa Kadokan, Parangjoro, serta Pandeyan, dilakukan menyusul, Rabu ini.

Menurut dia, dari semua desa yang sudah didata, Desa Kadokan, Grogol, menderita kerusakan paling parah dengan nilai kerugian terbesar, diikuti Desa Tegalmade dan Gadingan di wilayah Mojolaban. Di Kadokan, selain menimbulkan kerusakan jalan sepanjang 1,5 kilometer, banjir juga merusak sekitar 50 petak tanaman padi.

Advertisement

“Dari nilainya kerugian di Kadokan terbesar mencapai Rp242 juta lebih, diikuti Tegalmade dan Parangjoro masing-masing Rp180-an juta dan Rp 147 juta. Sedangkan di Gadingan juga cukup banyak sekitar Rp 116 juta dan di Pandeyan serta Laban mencapai Rp33 juta lebih,” jelasnya.

Sekretaris Pelaksana BPBD, Sukito menambahkan, selain dari Kecamatan Mojolaban dan Grogol, BPBD telah membuat edaran ke seluruh kecamatan agar melaporkan jika terjadi kerusakan infrastruktur dan tanaman milik petani akibat musibah banjir Minggu malam, sampai Senin pagi. Hal itu, tegas dia, mengingat bencana serupa juga melanda wilayah-wilayah lain di Sukoharjo meskipun dampak dan kerusakan yang ditimbulkan lebih ringan.

“Edaran sudah disampaikan ke semua kecamatan, tapi laporannya yang belum masuk. Karena itu bisa kami sampaikan mengenai kepastian adanya kerugian materiil akibat banjir dari wilayah-wilayah kecamatan yang lain,” ujarnya.

Advertisement

Dikemukakan pula, hasil pendataan kerusakan oleh BPBD nantinya akan disampaikan sebagai laporan. Data yang sama, kata Suprapto, menjadi rekomendasi di satuan kerja terkait dalam membuat perencanaan anggaran untuk program penanganan kerusakan dan dampak lain musibah yang dialami warga.

JIBI/SOLOPOS/Triyono

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif