Soloraya
Minggu, 27 Mei 2012 - 20:48 WIB

PINTU KERATON DIKUNCI, Wisatawan Kecele

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KERATON SOLO--Pengguna jalan melintasi kawasan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (23/4/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)


KERATON SOLO--Pengguna jalan melintasi kawasan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (23/4/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Tertutupnya sejumlah akses pintu Keraton Kasunanan Surakarta mulai berimbas pada dunia pariwisata.

Advertisement

Sejumlah wisatawan yang rata-rata berasal dari luar Solo, seperti Jogja, Semarang hingga Jakarta mengaku takut masuk Keraton lantaran tertutupnya sejumlah pintu dan juga karena penjagaan aparat polisi di sekitar Keraton.

“Kami sekeluarga kan mau masuk Keraton. Tapi, nggak berani karena penjagaan aparat polisi di sekitar Keraton,” kata salah satu wistawan dari Jakarta, Kusuma Dewi kepada Solopos.com, Minggu (27/5/2012).

Dewi semula mengaku sama sekali tak tahu menahu bahwa ada konflik di dalam Keraton. Namun, begitu memasuki kawasan Keraton yang dijaga aparat polisi serta ditutupnya sejumlah pintu, ia akhirnya bisa membaca situasi itu. Apalagi, ia bersama sejumlah wisatawan lainnya juga merasakan hal serupa di kawasan Keraton.

Advertisement

“Kami baru tahu setelah dikasih informasi bahwa Keraton saat ini tertutup untuk umum. Ternyata tengah ada konflik di dalam Keraton,” jelasnya.

Dewi bersama rombongan keluarga mengaku kecewa lantaran tak bisa masuk ke dalam Keraton. Padahal, ia bersama keluarganya datang jauh-jauh dari Jakarta hanya untuk melihat warisan budaya luhur bangsa. “Sejak tadi pagi, banyak wisatawan yang kecewa. Ada yang dari Semarang dan Jogja juga mengaku kecewa semua,” terangnya.

Pantauan Solopos.com, banyak wisatawan yang akhirnya hanya naik sepur kelinci mengelilingi kelurahan Baluwarti. Sebagian wisatawan juga banyak sekadar foto-foto dengan latar Kori Kamandungan.

Advertisement

Sementara Wakil Pengageng Wisata dan Museum Keraton, Satryo Hadinagoro menjelaskan  penutupan akses pintu di bangunan inti Keraton hanya bersifat sementara. Namun, pintu untuk wisatawan sebenarnya Keraton tetap membuka. “Kami tetap melayani wisatawan. Namun, di sebagian Keraton memang tengah kami perbaiki,” jelasnya.

Meski demikian, sejumlah aparat polisi yang berada di lingkungan Keraton memang berpengaruh atas kedatangan wisatawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif