Soloraya
Kamis, 15 Maret 2012 - 16:41 WIB

LOMBA TATA RUANG: 20 Kelurahan Akan Ikuti Lomba RTRL

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Burhan Aris Nugvraha/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Burhan Aris Nugvraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-Sebanyak 20 kelurahan di Kota Solo telah mendaftar sebagai peserta lomba rancang tata ruang lingkungan (RTRL) yang digelar Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) untuk kali kedua ini.

Advertisement

Kabid Perencanaan Ruang Kota DTRK, Endah Sitaresmi, saat diwawancarai wartawan di sela-sela pendaftaran dan pengarahan lomba di Aula Balai Tawangpraja Kompleks Balaikota, Kamis (15/3/2012), mengungkapkan dibandingkan lomba pertama yang digelar tahun lalu, jumlah peserta yang mendaftar memang sedikit berkurang. Tahun lalu ada 28 kelurahan yang ikut meskipun hanya 22 kelurahan yang menyerahkan konsep.

Tiga kelurahan berhasil menjuarai lomba itu, yakni Jagalan juara I, Sudiroprajan juara II dan Baluwarti juara III. Mereka mendapatkan hadiah berupa piagam walikota dan uang pembinaan senilai Rp7 juta, Rp5 juta dan Rp3 juta. Selain itu, mereka juga mendapatkan bantuan untuk aplikasi konsep secara fisik.
Namun pengajuan ke APBD untuk pemenang lomba tahun lalu tidak disetujui sehingga DTRK mengupayakannya melalui corporate social responsibility (CSR).

“Untuk lomba kali ini, pendaftaran kami buka sejak Senin (12/3) dan kami tutup Rabu (14/3). Ada 20 kelurahan yang mendaftar tapi kabarnya akan ada yang menyusul. Saya beri waktu sampai besok (hari ini-red),” katanya.

Advertisement

Dalam lomba itu, setiap kelurahan diberi kebebasan memilih salah satu bagian atau kampung di wilayahnya yang dinilai potensial untuk ditata. Selanjutnya mereka harus membuat konsep perencanaan. Pembuatan rancangan penataan itu dilakukan oleh kelompok masyarakat di lingkungan yang bersangkutan dengan pendampingan dari kalangan akademisi.

Menurut Sita, ada 11 dosen dari UNS yang dilibatkan dan 60-an mahasiswa yang mendaftar sebagai petugas pendampingan. Setelah pengujian dan terpilih tiga nominator, mereka akan memaparkan konsep untuk dinilai menjadi juara I, II, dan III.

Sita mengatakan banyak hal positif yang diperoleh dari pelaksanaan lomba itu. Di antaranya masyarakat jadi bisa mengenali permasalahan dan potensi di wilayahnya, dan mereka diberdayakan untuk mengembangkannya. Karena itulah, lomba ini akan diadakan rutin di tahun-tahun mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif