SOLO – Keraton Kasunanan Surakarta pimpinan Pakoe Boewono (PB) XIII Hangabehi akhirnya mendukung agar piagam gelar pahlawan nasional PB X disimpan Pemkot Solo. Piagam itu diharapkan bisa menjadi pengingat bagi siapapun di kota ini mengenai jasa-jasanya bagi bangsa Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Pengageng Sasana Wilapa, GRAy Koes Murtiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng, saat menggelar konferensi pers di Sasana Wilapa Kompleks Keraton Solo, Jumat (24/2/2012) siang. Terlebih dahulu, Gusti Moeng menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah RI yang telah menetapkan PB X sebagai pahlawan nasional. Terima kasih juga disampaikan kepada enam orang dari Yayasan Tanah Air yang menjadi inisiator usulan gelar tersebut. Penghargaan telah diberikan kepada mereka pada 20 Januari lalu.

“Keraton juga sangat setuju apabila piagam itu disimpan di Pemkot. Demikian pula dengan piagam PB VI, agar siapapun yang menjadi pejabat dan birokrat selalu ingat bahwa PB X dan PB VI telah berbuat banyak untuk bangsa ini. Hendaknya keduanya bisa menjadi kaca benggala bagi siapapun,” ujarnya.

Terkait agenda Keraton, Gusti Moeng menjabarkan sejumlah kegiatan bertema menjalin persahabatan dunia. Kegiatan-kegiatan itu berhubungan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Amerika dan Tingalan Jumenengan, 15 Juni.

Salah satu kegiatan itu adalah kunjungan ke Kanada untuk pameran industri kreatif berbasis budaya dan pementasan seni pada pekan ketiga Juli 2012. Gusti Moeng menjelaskan Keraton Solo dipilih sebagai duta dalam pertukaran budaya dengan suku Indian asli di Kanada. Tim dari Kanada akan berkunjung ke Solo pada Juni sedangkan pihak keraton akan melakukan kunjungan balasan pada Juli.

JIBI/SOLOPOS/Suharsih

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif