Soloraya
Minggu, 9 September 2012 - 16:30 WIB

EARTH HOUR: Solo, Nominator Aksi untuk Bumi Award

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan model membawa lentera saat pemadaman listik selama satu jam di Ngarsopuro, Solo dalam menyambut Earth Hour Sabtu (31/3/2012) malam. Acara mematikan lampu antara pukul 20.30 - 21.30 WIB tersebut dilakukan secara serempak di seluruh dunia. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)


Puluhan model membawa lentera saat pemadaman listik selama satu jam di Ngarsopuro, Solo dalam menyambut Earth Hour Sabtu (31/3/2012) malam. Acara mematikan lampu antara pukul 20.30 - 21.30 WIB tersebut dilakukan secara serempak di seluruh dunia. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Setelah sukses menggelar kampanye Earth Hour 2012 Maret lalu, Kota Solo menjadi salah satu nominator Aksi untuk Bumi Award.

Advertisement

Penghargaan yang diinisiasi World Wild Fund (WWF) Indonesia dan Komunitas Earth Hour Indonesia ini akan diikuti 11 kota di Pulau Jawa dan Bali yang mendukung program ramah lingkungan.

Menurut Sustainable Energy and Earth Hour Officer WWF Indonesia, Paramita Mentari Kusuma, Solo dibidik menjadi salah satu nominator lantaran mendukung program WWF yakni Earth Hour.

Saat ini, pihaknya sedang menggelar sosialisasi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, perkampungan dan sekolah di Kota Solo. “Nanti akan kami lihat profil aksi pemerintah, masyarakat dan sekolah di Solo seperti apa,” terangnya saat berbincang dengan wartawan di car free day, Minggu (9/9/2012).

Advertisement

Paramita mengatakan, ada tiga aspek penilaian yang digunakan yakni penerapan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle), efisiensi energi dan penerapan gaya hidup hijau atau ramah lingkungan. Dari diskusi sementara yang ia lakukan bersama Earth Hour Solo, pihaknya mendapati Solo termasuk baik dalam penerapan tiga aspek itu.

Secara teknis, sejumlah kota yang menyelenggarakan kampanye Earth Hour akan diminta menominasikan masing-masing satu gedung pemerintah, kampung hemat energi dan sekolah untuk dinilai kiprahnya terhadap lingkungan. Solo, lanjut Paramita, akan bersaing dengan kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bogor, Semarang dan lain sebagainya.

Sementara Koordinator Earth Hour Solo, Budi Prajitno, berkomitmen mendukung Pemkot Solo dalam kegiatan tersebut. Pihaknya siap berkoordinasi dengan Pemkot untuk sosialisasi dan survey lokasi yang layak dinominasikan. “Sosialisasi akan digelar sampai 31 Oktober. Sementara penilaian akan digelar berkala mulai November sampai Februari 2013. Kami mendorong Pemkot segera membahas nominasinya,” ujarnya kepada
Solopos.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif