Soloraya
Selasa, 1 Mei 2012 - 21:25 WIB

AKSEPTOR KB: Solo Buru Rekor MURI untuk Pelayanan KB Terbanyak

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Selama Selasa-Kamis (1-3/5/2012), Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga (Bapermas PP-PAK) Kota Solo menggelar pelayanan KB gratis di lima kecamatan se-Kota Solo. Pelayanan tersebut sebagai bentuk kontribusi Kota Solo kepada Provinsi Jawa Tengah untuk upaya pemecahan rekor MURI pelayanan KB terbanyak 2012. Pada kegiatan tersebut, Solo menargetkan minimal sebanyak 867 pelayanan KB mencakup IUD, implan dan MOW.
Advertisement

Kepala Bidang Keluarga Berencana Bapermas PP-PAK, Supiatiningsih, menjelaskan target yang ditentukan dari provinsi masing-masing kelurahan memberikan pelayanan minimal 10 IUD, 5 implan dan 2 MOW. Meskipun pelayanan KB gratis sering diselenggarakan rutin, namun Bapermas tetap mendukung program pemecahan rekor ini. “Sebenarnya hampir tiap bulan kami sering menganggendakan pelayanan KB gratis untuk masyarakat,” jelasnya kepada Solopos.com, Selasa (1/5/2012).

Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, masing-masing kecamatan telah melaksanakan pelayanan KB gratis sejak Selasa. “Hari pertama ini pelayanan KB gratis ada di Kecamatan Banjarsari dan Pasar Kliwon, hari kedua Kecamatan Serengan, Jebres dan Laweyan,” paparnya.

Mengenai persiapan pelaksanaan pemecahan rekor Muri tersebut, Kepala UPT Bapermas DPPA dan KB Kecamatan Serengan, Suparno, menjelaskan pihak Kecamatan Serengan sudah mempersiapkan dan kegiatan pelayanan KB tersebut akan dilaksanakan di Puskesmas Kratonan dan Jayengan. Untuk pemacahan rekor ini, Kecamatan Serengan menargetkan dapat melayani 9 implan, 29 IUD dan 2 MOW. “Kami sudah koordinasi dengan puskesmas dan dokter, juga sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat,” jelasnya.

Advertisement

Mengenai perkembangan pengguna layanan KB di Kota Solo sampai saat ini, Supiatiningsih menilai tingkat kesadaran masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah masih rendah, sedangkan untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas sudah menganggap KB sebagai kebutuhan. “Memang butuh pendekatan yang lebih ekstra untuk memberi pemahaman kepada masyarakat menengah ke bawah,” jelasnya.

Sejak Januari sampai Maret 2012, tercatat 3.241 pengguna layanan KB di Solo dengan 837 IUD, 96 MOW, 221 kondom, 140 implan, 1.584 suntik dan 363 pil. “Untuk tahun ini, pengguna layanan KB jangka pendek seperti kondom, suntik dan pil akan kami coba arahkan untuk menggunakan layanan KB jangka panjang seperti IUD, MOW dan implan,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif