Soloraya
Kamis, 5 April 2012 - 05:06 WIB

2014, Solo Dapat Pasokan Air Bersih Dari WGM

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

SOLO--Kota Solo mulai tahun 2014 bakal mendapatkan pasokan air bersih dari Waduk Gajah Mungkur dengan alokasi 900 liter/detik dari 2.100 liter/detik. Pasokan air bersih itu diperoleh melalui Program Regional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Karanganyar dan Sragen (Wosusokas).

Advertisement

Hal itu terungkap dalam rapat kerja (raker) antara Komisi III DPRD Kota Solo dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Gedung Dewan, Rabu (4/4/2012). Direktur Umum PDAM Taufan Pristiwahono mengemukakan menyusul penandatanganan memorandum of understanding (MoU) Program Regional SPAM untuk Wosusokas oleh masing-masing pemerintah daerah (pemda) pada bulan November 2011 lalu, saat ini dilakukan penyusunan feasibility study (FS) dan akan dilanjutkan dengan pembuatan detail engineering design (DED).

”Program tersebut ditargetkan terlaksana mulai 2014,” terang Taufan saat ditemui wartawan seusai mengikuti raker, Rabu.

Taufan menyebutkan DED sistem penyediaan air bersih tersebut saat ini sedang digarap Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jateng.

Advertisement

”Untuk kerja samanya, nanti dengan Jasa Tirta yang mengelola sungai, atau dengan Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB),” bebernya. Terkait sistem tersebut, Taufan menyebutkan ada dua opsi untuk jenis air yang akan didistribusikan, yaitu membeli air curah yang siap didistribusikan, atau air baku.

”Kalau air baku, berarti harus membangun instalasi pengelolaan air. Tapi kemungkinan memakai air curah,” katanya.

Sumber air berasal dari Kedung Ringin yang tak jauh dari Waduk Gajah Mungkur. Air akan disalurkan melalui pipa sepanjang 70 km hingga Sragen.

Advertisement

”Dari analisa, air di kedung itu tidak pernah berkurang. Sehingga saat musim kemarau di mana waduk mengering, pasokan air tidak akan terganggu,” jelasnya.

Sistem penyediaan air bersih itu diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan air warga di Wosusokas hingga 2030 mendatang. Setelah sistem itu berjalan, sumur-sumur dalam yang dikelola PDAM secara bertahap akan dihentikan eksplorasinya dan dijadikan sumur cadangan. Jika tidak ada kendala, Taufan mengatakan tahun depan sudah ada pekerjaan konstruksi pemasangan jalur pipa.

Ketua Komisi III Honda Hendarto menegaskan, PDAM harus memiliki solusi atas persoalan kekurangan air bersih. Di daerah tertentu dan jam tertentu, pasokan air tersendat karena sumber air tidak optimal. Honda menilai sumber air yang dimiliki PDAM tidak bisa optimal. Sumur dalam hanya mengeluarkan debit air yang kecil. Pengelolaan air dari Bengawan Solo juga belum bisa maksimal, terutama jika terjadi banjir yang membuat pengelolaan air terendam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif