News
Senin, 13 Mei 2024 - 06:30 WIB

Braemar College Australia Punya Mapel Bahasa Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Braemar College di Woodend, Victoria, Australia, yang merupakan sister school SMA Pradita Dirgantara. (Solopos/Rini Yustiningsih)

Solopos.com, MELBOURNE — Butuh waktu sekitar 1,5 jam dari Melbourne ibu kota negara bagian Victoria, Australia ke Woodend. Kota ini merupakan kota kecil, berjarak sekitar 72 km utara Melbourne.

Jalanan menuju Woodend lebar, kanan-kiri akan ditemui pepohonan rindang eucalyptus (kayu putih), dan aneka tanaman vegetasi khas Australia. Juga akan didapati area peternakan luas di sepanjang jalan menuju kota berpenduduk sekitar 6.700 jiwa ini. Udaranya sejuk berangin. Sesekali pula kebetulan bisa ditemui kanguru yang lompat-lompat menyeberang jalan. Maklum jalanan mulus di Woodend diapit oleh pepohonan alias hutan yang lebat.

Advertisement

Jika di Indonesia, Woodend lebih tepat disebut kawasan “pedesaannya” Victoria. Sebagian besar penduduknya, bekerja sebagai petani, peternak. Ada pula pebisnis. Bahkan, beberapa warganya ada yang belum tersentuh “dunia luar” alias belum pernah ke luar dari Woodend.

Salah satu kawasan favorit Woodend untuk berlibur yakni kawasan Gunung Macedon. Kawasan pegunungan dengan udara yang sejuk itu sejak tahun 1850-an dikenal sebagai kawasan buat para pengusaha Melbourne “ngadem”. Wisma Braemar yang saat itu milik seorang pengusaha difungsikan sebagai wisma liburan.

Bangunan wisma ini sangat unik. Sebagian besar terbuat dari kayu, dengan fondasi batu bata tinggi. Bagian-bagian bangunan sangat banyak dan bertingkat. Yang paling ikonik adalah bagian tower. Sejumlah literatur menyebut, gaya arsitektur Braemer House bisa dibilang merupakan  gaya klasik periode Victoria (1851–1901) ini merupakan karya arsitek Italia, Louis Boldini.  Rumah kayu itu konon diyakini sebagai rumah kayu terbesar di belahan bumi Selatan .

Advertisement

Delegasi Invitiation Media Visit (IMV) Australia Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Fiona Hoggart berfoto bersama dengan siswa-siswi Braemar College yang mempelajari bahasa Indonesia, Kamis (2/5/20204). (Solopos/Istimewa)

Pada 1918 Braemer House dijadikan sekolah keputrian alias sekolah swasta khusus remaja putri bernama Clyde School. Baru pada 1921 dijadikan sebagai sekolah negeri. Tony Tyler pada sekitar tahun 1976 mengganti nama sekolah itu menjadi Braemar College.

Kepala Sekolah Braemar College, Russell Deer, Kamis (2/5/2024), kepada rombongan Delegasi Invitiation Media Visit (IMV) Australia Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemimpin Redaksi Media di Jawa Timur dan Jawa Tengah termasuk Espos, mengatakan kini Braemer College membuka semua jenjang pendidikan dari mulai SD hingga SMA. Ada sekitar 1.100 siswa dengan 200an guru.

Ada kejadian menarik tentang Braemar College ini, yakni kejadian kebakaran hebat pada Februari 1983 di pegunungan Macedon.

Advertisement

Kebakaran ini merupakan kebakaran terbesar di Victoria yang menghanguskan sekitar 295 km2 hutan semak Macedon dan menghancurkan 628 bangunan. Namun, Braemer College tak tersentuh kobaran api sedikitpun.

“Braemar College diselamatkan oleh Tuhan. Untuk itu terima kasih Tuhan,” tulis sebuah prasasti di dinding yang menceritakan kejadian tersebut.

Pelajaran Bahasa Indonesia

Siswa Braemer College harus menjalankan nilai-nilai yang diterapkan sekolah. (Solopos/Rini Y)

Advertisement

Russell didampingi oleh salah satu guru Bahasa Indonesia di Braemer College. Namanya, Darcy Murphy. Dia lancar berbahasa Indonesia dengan pernah kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Russel menceritakan para siswa di sekolah tersebut diajarkan saling menghargai, menghormati, persamaan hak, dan kedisiplinan layaknya seorang kadet/taruna.  Banyak siswa lulusan di sekolah ini yang diterima di universitas papan atas di Australia.

Para siswa wajib memilih satu dari dua pelajaran bahasa asing yang disediakan, yakni bahasa Prancis dan bahasa Indonesia. “Bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari karena enggak perlu huruf khusus seperti Jepang dengan kanji,” ujar Darcy.

Hari itu, begitu rombongan tiba di pintu masuk sekolah itu, rombongan Indonesia disambut oleh siswa-siswi SMP yang mengambil Pelajaran bahasa Indonesia. Mereka sudah membawa kertas “contekan” untuk memberikan ucapan selamat datang. “Selamat datang Ibu Rini Yustiningsih dari Solopos, “ ujar Bonnie, 16 tahun.

Advertisement

Inalia, guru bahasa Indonesia di Braemer College Australia. (Solopos/Rini Yustiningsih)

Siswi SMP itu cukup lancar berbahasa Indonesia. Demikian halnya dengan keenam siswa-siswi lainnya menyambut rombongan, menggunakan bahasa Indonesia.

Bahkan secara bergantian, para siswalah yang memandu tur rombongan mengelilingi sekolah. Mereka menjelaskan dalam bahasa Indonesia, menunjukkan ruang-ruang yang ada di sekolah itu. Ruang laboratorium, teater, seni dan lainnya.

“Ini ruangan kepala sekolah. Tidak bisa sembarangan masuk. Saya tidak berani masuk ke ruangan ini,” kata Blake dalam bahasa Indonesia yang akhir tahun lalu mengunjungi Bali dan sangat terkesan dengan Bali.

Demikian halnya ketika di ruangan guru, Blake menyebut tidak sembarangan siswa warung ruang guru, harus melewati pintu khusus untuk siswa. Apa yang dilakukan Blake dan teman-temannya ini adalah wujud rasa hormat.

Di sekolah tersebut, bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran pilihan. Diajarkan dari SMP hingga SMA. Puluhan siswa memilih mata pelajaran ini karena menganggap bahasa Indonesia lebih muda dipelajari, serta karena Indonesia berdekatan dengan Australia.

Advertisement

Inalia, guru bahasa Indonesia lainnya menyebut bertemu dengan orang-orang Indonesia merupakan kesempatan yang langka untuk para siswa mempraktekkan bahasa Indonesia.

Cara Efektif

Peringatan Braemer College pernah lolos dari musibah kebakaran. (Solopos/Rini Y)

Beberapa metode pengajaran bahasa Indonesia yang diterapkan yakni dengan memutar video Youtube anak-anak tentang aneka hal yang menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. “Jadi saya putar saja Youtube video anak-anak. Kalau itu video soal pelajaran bahasa Inggris kan ada subtitle [teks] bahasa Indonesia demikian pula sebaliknya, “ kata yang mempunyai darah keturunan Batak.

Cara efektif lainnya yang dilakukan yakni menggunakan lagu berbahasa Indonesia.

Dia putar di kelas video lagu-lagu bahasa Indonesia yang ada liriknya, yang tengah ngehits di Indonesia.

Seperti lagu Admesh berjudul Hanya Rindu. Metode-metode itu menurutnya lebih efektif.

Untuk mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia lebih dalam, setahun terakhir ini mereka bermitra dengan SMA Pradita Dirgantara (salah satu sekolah top di Jawa Tengah) di Boyolali, biasa disebut sebagai sister school. Bentuk kemitraan itu yakni saling mengenal bahasa dan budaya kedua negara.

“Ada dua guru dari SMA di Solo datang ke sini belajar bahasa dan budaya kami. Demikian sebaliknya. Jadi mengajarkan  bahasa Indonesia dengan baik. Siswa juga begitu, mereka saling mengenal dengan cara online,” kata Darcy.

Anjing sekolah Braemer College yang bertugas menghibur siswa. (Solopos/Rini Y)

Rencananya pada Juni mendatang, akan ada 11 siswa Braemer ke Yogyakarta lewat program internship. Dengan menetap, mereka akan belajar banyak hal tentang budaya Indonesia. Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Fiona Hoggart, mengatakan sister school Braimer dan SMA Paradita merupakan wujud kerja sama Indonesia-Australia di bidang pendidikan.

Terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Australia, Tim Watts ketika ditemui di Melbourne mengatakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia telah memberi banyak manfaat bagi kedua negara. “Australia bisa belajar dari Indonesia, dan Indonesia bisa belajar dari Australia.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif