News
Selasa, 21 Agustus 2012 - 21:58 WIB

UTP Kembangkan Model Pertanian Kota

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembantu Rektor III UTP, Ir Agus Budiyono MP menunjukkan media tanam model pertanian kota yang dikembangkan UTP, di kampus UTP, belum lama ini. (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)


Pembantu Rektor III UTP, Ir Agus Budiyono MP menunjukkan media tanam model pertanian kota yang dikembangkan UTP, di kampus UTP, belum lama ini. (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

Luas lahan pertanian, semakin menyempit. Banyak lahan pertanian yang kini beralih fungsi menjadi perumahan. Padahal, bidang pertanian memegang peran penting untuk menjaga stabilitas pangan. Kondisi itulah yang melatarbelakangi dosen Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, untuk mengembangkan model pertanian kota.

Advertisement

Pembantu Rektor III UTP, Ir Agus Budiyono MP, mengungkapkan model pertanian kota yaitu konsep menanam tanaman pertanian, dengan media khusus menyikapi sempitnya lahan yang ada. Ia sendiri membuat media tanam dengan menggunakan beberapa papan yang disatukan, hingga membentuk balok panjang. Tapi salah satu sisi dibiarkan terbuka.

Lalu, kata Agus, ia membuat rangka dari besi untuk menaruh enam media tanam berbentuk balok itu. Rangka besi itu berukuran sekitar 3 m x 80 cm, dengan tinggi 2 m. Pada rangka besi bagian atas, disediakan tempat khusus air yang digunakan untuk menyiram tanaman. Lalu beberapa peralon dipasang, sehingga ketika kran air dinyalakan, semua tanaman akan tersirami.

Tanam Sayuran

Advertisement

Selanjutnya, media tanam diisi tanah yang sudah dicampur pupuk kandang. Setelah itu, tanah tersebut bisa ditanami aneka tanaman. Misalnya sayur-sayuran.  “Kalau rangka besi yang dibuat tidak terlalu tinggi, bisa digunakan untuk menanam sayuran yang ukurannya tidak terlalu tinggi juga. Misalnya bawang merah, bayam, sawi,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, belum lama ini.

Selain media tanam berbentuk balok dari papan kayu, ungkapnya, ada juga dosen lain yang membuat media tanam dari bambu besar yang dilubangi agak lebar, sehingga bisa diberi tanah dan pupuk sebagai tempat menanam.

Model pertanian kota, ungkapnya, sekaligus bisa digunakan untuk mengembangkan pertanian organik. Pasalnya perawatannya secara alami, tanpa menggunakan pupuk atau bahan kimia lainnya. Model pertanian kota, kata Agus, dikembangkan menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di UTP. Harapannya mahasiswa bisa berperan serta mengembangkannya.

Advertisement

Jika benar-benar ditekuni, kata Agus, model pertanian ini bisa digunakan untuk membantu mahasiswa membayar uang kuliah. Hasil pertanian, bisa dijual dan hasilnya bisa dikumpulkan sebagai persediaan membayar uang kuliah. “Lebih baik dipilih tanaman yang panennya tidak butuh waktu lama. Misalnya sayuran yang hanya butuh waktu sekitar satu setengah bulan. Sehingga dalam satu semester bisa panen empat kali,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif