Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Warga berkerumun di sekitar lokasi penembakan polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo, Kamis (30/8/2012) malam. Setelah insiden penembakan itu sejumlah tempat usaha di sekitar lokasi masih tetap beraktivitas seperti biasa. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)
Warga berkerumun di sekitar lokasi penembakan polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo, Kamis (30/8/2012) malam. Setelah insiden penembakan itu sejumlah tempat usaha di sekitar lokasi masih tetap beraktivitas seperti biasa. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)
Berdiri tepat di sudut lain dari perempatan Singosaren, Rumah Makan Embun Pagi masih melayani pembeli yang akan mengisi perut. 20 meter dari lokasi kejadian, warung makan yang beroperasi di batas tepi garis polisi ini masih beroperasi seperti biasa. Erwin Santoso, 22, pegawai di RM Embun Pagi ini menerangkan pihaknya belum mendapatkan instruksi dari pemilik rumah makan. “Saya belum mendapatkan perintah untuk menutup restoran, jadi tetap buka seperti biasa [24 jam],” terangnya.
Salah seorang penjual angkringan yang biasa berjualan di depan Danar Hadi, Joko, juga tidak menutup usahanya. “Tadi pas kejadian hik saya baru ramai, jadi saya tidak nggagas [memperhatikan] kalau ada kejadian. Saya tetap berjualan karena ini di luar garis polisi dan tidak dilarang,” jelasnya.
Senada dengan kebijakan pemilik usaha di sekitar Singosaren, Restoran Mc Donald juga beroperasi selama 24 jam seperti hari biasa. Donny Prasetyanto, 23, mengatakan belum ada instruksi dari atasannya untuk menutup restoran terkait penembakan pos polisi. Danny juga mengaku selama akses lalu lintas dibatasi, penjualannya biasa saja.
