Sport
Rabu, 23 Mei 2012 - 09:37 WIB

Wisma PSIM Disatroni Maling, Manajemen Masih Rembukan

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pemain PSIM harus rela kehilangan beberapa barang berharga akibat ulah maling (JIBI/Harian Jogja/dok)

Beberapa pemain PSIM harus rela kehilangan beberapa barang berharga akibat ulah maling (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—Sejumlah pemain PSIM mengaku menjadi korban pencurian. Barang berharga tersebut hilang sejak beberapa hari lalu, saat PSIM tengah melakukan tur laga tandang mereka di Bengkulu Kamis (3/5), Jakarta Utara Senin (7/5) dan Surabaya Jumat (18/5).

Advertisement

Saat itu, salah satu bek PSIM melaporkan barang miliknya, yakni sebuah DVD portable raib.

Ternyata hilangnya barang berharga tak hanya dialaminya saja. Beberapa pemain PSIM lainnya juga mengalami hal yang sama. Mereka kehilangan barang berharga mereka di antaranya sepasang sepatu bola merek Nike type F-90, dua pasang sepatu kets merek Specs, sepasang sepatu vantopel, dan sebuah jam tangan merek Casio.

Manajer Sarana dan Prasarana PSIM, Djarot Sri Kastowo, saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (22/5) mengatakan sebenarnya pihak pengelola wisma sendiri sudah mengingatkan para pemain untuk mengunci kamarnya masing-masing dan tidak meninggalkan kuncinya di atas pintu atau di tempat lain. ”Sudah saya imbau, agar kuncinya dibawa saja. Atau kalau tidak dititipkan ke kami,” ujarnya.

Advertisement

Begitu juga dengan sepatu misalnya. Djarot menegaskan pemain seharusnya tidak meninggalkan sepatu di luar ketika PSIM tengah melakukan tur tandang ke luar kota yang memakan waktu berhari-hari.

Kasus yang baru terjadi pertama kali sepanjang sejarah PSIM tersebut menurutnya bukan perkara faktor petugas penjaga wisma yang teledor, melainkan lokasi wisma sendiri yang memang terbuka bagi siapapun yang keluar-masuk ke sana. ”Yang masuk ke area wisma itu kan tak hanya satu hingga dua orang. Siapapun bisa mondar-mandir ke sana. Kami mana bisa mengontrol satu per satu,” tuturnya.

Sampai sejauh ini, pihaknya belum berencana untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Pasalnya, ia merasa, pelaku pencurian tersebut kemungkinan besar adalah orang dalam sendiri. ”Atau setidaknya yang kerap keluar-masuk area wisma. Misalnya saja jam tangan dan DVD Portable. Kedua barang itu kan ditaruh di dalam kamar. Kalau bukan orang yang sudah tahu, mana mungkin dia bisa masuk ke dalam kamar itu,” ujarnya.

Advertisement

Hingga kini, pihaknya memperkirakan kerugian akibat peristiwa itu adalah berkisar antara Rp5 juta hingga Rp10 juta.

Sementara untuk penyelesaiannya, pihaknya masih melakukan rembug dengan para korban. Ia belum tahu, apakah nantinya pihak klub akan mengganti barang yang hilang itu secara keseluruhan atau hanya beberapa item saja. ”Kami masih mencari siapa pelakunya. Di samping itu, kami masih melakukan rembug dengan pemain,” ujarnya.

Sebelumnya, Pelatih PSIM Hanafing menyayangkan terjadinya kasus tersebut, termasuk keteledoran dari para pemainnya sendiri.
Menurutnya, pemain tidak seharusnya meletakkan sepatu di luar kamar ketika ditinggal tur tandang berhari-hari. ”Saya juga heran, kebiasaan itu dilakukan sudah lama, tapi baru kali ini terjadi kehilangan. Berarti sebenarnya wisma ini aman. Kalau terjadi seperti sekarang ini, pertanyaannya, ada apa ini,” cetusnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif