Lifestyle
Kamis, 5 April 2012 - 17:04 WIB

DESA WISATA: Jirapan Simpan Potensi Wisata Kuliner

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JALAN KAKI--Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (tiga dari kiri), Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi (dua dari kanan), berjalan bersama pejabat setempat menuju lokasi Kedung Gatot saat acara Srawung Warga di Desa Jirapan, Masaran, Selasa (20/3/2012). (ist)

JALAN KAKI--Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (tiga dari kiri), Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi (dua dari kanan), berjalan bersama pejabat setempat menuju lokasi Kedung Gatot saat acara Srawung Warga di Desa Jirapan, Masaran, Selasa (20/3/2012). (ist)

Salah satu wilayah yang menjadi gerbang masuk Kabupaten Sragen dan berbatasan langsung dengan Karanganyar dari arah Solo adalah Kecamatan Masaran. Sebagian besar orang mengenal Masaran sebagai desa wisata batik.

Advertisement

Ternyata, bukan hanya batik yang menjadi primadona. Salah satu desa di Masaran yaitu Desa Jirapan menyimpan banyak pesona.

Camat Masaran, Wisarto Sudin, menjelaskan Desa Jirapan dapat diperhitungkan dari segi ekonomi bila dibandingkan dengan wilayah lain di Masaran. “Potensi ekonomi cenderung tinggi. Sekarang saja sudah ada investor di bidang peternakan. Salah satunya pembibitan ayam. Selain itu, ada juga satu lokasi yang khusus untuk kuliner. Jam bukanya dari sore hingga pagi,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (4/4/2012).

Saat ditanya kemungkinan lokasi itu dikembangkan, Sudin menjawab hal itu bisa terjadi. Bahkan pihaknya optimistis lokasi kuliner di Desa Jirapan bisa menjadi besar seperti wisata kuliner di Solo. Hanya saja, kendala dana pengembangan menjadi salah satu penyebab.

Advertisement

“Saya menyadari. Dana di Sragen enggak bisa digunakan untuk memakmurkan Masaran saja. Apabila memungkinkan, lokasi itu bagus untuk kegiatan ekonomi. Malah sekarang lebih berkembang ketimbang wilayah lain di pusat Kecamatan Masaran.”

Tak hanya Kuliner, Jirapan masih menyimpan potensi lain, yakni Kedung Gatot. Menurut cerita Sudin, Kedung Gatot mampu mengairi berhektare-hektare sawah milik petani di beberapa desa.

“Bukan hanya Masaran tetapi juga Sidoharjo. Kedung itulah yang membuat warga Masaran bisa menanam padi sepanjang tahun.”

Advertisement

Beberapa waktu lalu, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menggelar kegiatan Srawung Warga di Pendapa Desa Jirapan, Selasa (20/3/2012). Agus menyempatkan diri menanam pohon di lokasi SD Jirapan IV Masaran, melepas ratusan ekor burung sebagai simbol kebebasan dan mengunjungi Kedung Gatot.

“Saya titip pesan kepada siswa untuk belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya. Anak orang tidak mampu namun pandai dan diterima di perguruan tinggi negeri akan dibiayai Pemerintah Kabupaten hingga lulus kuliah. Itu janji saya. Sedangkan Kedung Gatot ini sempat disebut orang Jepang sewaktu acara seminar penanggulangan banjir di Jepang. Mereka tampaknya salut dengan pengelolaan Kedung Gatot,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif