Lifestyle
Rabu, 25 April 2012 - 10:39 WIB

IBU HAMIL: Deteksi Dini untuk Keselamatan Ibu dan Janin

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Antara/Regina Safri) SENAM IBU HAMIL--Ibu hamil melakukan senam massal di Pleret, Kabupaten Bantul, DIY, beberapa waktu lalu. ASAenam tersebut bertujuan untuk meningkatkatkan taraf kesehatan ibu hamil.

(Antara/Regina Safri) SENAM IBU HAMIL--Ibu hamil melakukan senam massal di Pleret, Kabupaten Bantul, DIY, beberapa waktu lalu. ASAenam tersebut bertujuan untuk meningkatkatkan taraf kesehatan ibu hamil.

Sebagai penyakit yang cukup membahayakan keselamatan ibu hamil dan janin, bersalin dan nifas, preeklampsia harus dicegah sedini mungkin.

Advertisement

Pencegahan preeklamsia bagi ibu hamil seperti dilansir detikhealt.com bisa dilakukan dengan rajin mengonsumsi probiotik. Dalam sebuah studi, perempuan hamil yang teratur mengonsumsi susu atau yogurt dengan kandungan bakteri baik (probiotik) kemungkinan lebih kecil menderita komplikasi kehamilan akhir atau preeklampsia.

Cara lain untuk mencegah preeklampsia dengan menjaga berat badan melalui pola makan yang teratur dengan memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil.

Meski begitu hingga kini tidak ada yang tahu cara paling tepat mencegah preeklamsia. Oleh karena itu, ibu hamil harus aktif melakukan pemeriksaan secara rutin.

Advertisement

Menurut dokter spesialis kandungan RS Kasih Ibu Solo, Erwin Gunawan, pencegahan primer kasus preeklamsia paling baik dapat dilakukan apabila mekanisme etiologi atau penyebab timbulnya preeklamsia diketahui untuk menghindari atau memanipulasi determinan yang terlibat dalam etiologi.

Pada masa mendatang, lanjut Erwin, pencegahan primer preeklamsia dilakukan dengan tiga hipotesis utama etiologi preeklampsia. Pertama, iskhemi plasenta atau peningkatan pelepasan membran mikrovili sitotrofoblas yang dapat menjadi penyebab disfungsi endotel.

Pencegahan kedua dengan maladaptasi imun dan ketiga preeklampsia sebagai penyakit genetik.

Advertisement

“Pengetahuan etiopatogenesis merupakan dasar terapi preeklampsia. Kalaupun sudah terjadi preeklampsia cegah jangan sampai terjadi preeklampsia berat dengan komplikasi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif