Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Kesan kuat batik sebagai busana formal langsung terpatahkan lewat modifikasi batik motif bunga-bunga dengan polkadot dan kain motif garis. Batik Saseti yang berlokasi di Penumping Solo, ingin menunjukkan bahwa batik bisa sangat luwes dan cocok di segala suasana.
Mia menepis anggapan bahwa kebaya hanya cocok untuk orangtua. Putri artis Srimulat Djujuk Djuwariah ini mengawinkan kebaya motif bunga warna cerah dengan renda-renda warna berbeda sehingga perpaduan warnanya sangat kontras, seperti renda warna orange, biru toska dan merah. Selain itu Batik Saseti memadukan kebaya motif bunga kreasinya dengan kain batik selutut yang hanya dililit. Aksen lipit-lipit juga diaplikasikan pada kebaya motif bunga warna orange.
Untuk batik kasual, Mia juga berani mengeksplorasi warna. Warna-warna cerah seperti kuning, merah muda dan biru muda dipadu menjadi busana batik yang enak dipandang mata. Aksen tepi berupa kain motif polkadot dan garis-garis semakin menjadikan batik kasual ala Mia cocok dipakai anak muda. Model minidress tanpa lengan motif bunga-bunga dengan aksen tali di bahu membuat tampilan tampak santai. Demikian pula dengan mini dress longgar warna pink yang diberi plisir warna biru muda. Meskipun desainnya simpel, Mia tetap menampilkan kesan modern dengan lilitan kain perca untuk detail dada dan potongan asimetris.Selain kebaya dan kasual, busana office wear pun dieksplorasi Mia dengan mengangkat batik Lasem dan batik Madura dengan menonjolkan motif tabrak. “Batik Saseti cenderung memilih warna cerah sebagai karakter busananya. Kami ingin mengolah batik menjadi busana yang bisa diterima segala kalangan dan suasana. Selain itu juga menggamit motif-motif yang fun seperti polkadot dan garus sehingga bisa membidik semua segmen pasar,” kata Mia Permata.
JIBI/SOLOPOS/Eri Maryana