Lifestyle
Minggu, 12 Mei 2024 - 19:22 WIB

Beda Demam Chikungunya dan DBD

Redaksi Solopos.com  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kemiripan gejala membuat penyakit chikungunya dan DBD sering dianggap sama. Kedua penyakit ini memang sama-sama disebabkan gigitan nyamuk. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang patut diketahui.

Dikutip dari laman Dinkes Provinsi Bali, Minggu (12/5/2024), chikungunya disebabkan virus yang termasuk dalam keluarga Togaviridae genus alphavirus. Virus ini ditularkan oleh vector yang sama dengan penyakit DBD, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.

Advertisement

Penularan virus terjadi apabila penderita sakit digigit oleh nyamuk penular yang kemudian menggigit orang lain. Sejauh ini tidak dijumpai penularan dari orang ke orang tanpa perantara nyamuk penular.

Sementara penyakit DBD disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD sering dijumpai di wilayah tropis.

Penderita DBD biasanya mengalami gejala pusing, nyeri otot, sulit menelan, batuk, perut tidak nyaman, mual, diaer, demam, pendarahan, dan syok. Siklus demam pada penyakit ini memiliki ciri khas naik dan turun dengan pola menyerupai pelana kuda.

Advertisement

Sementara pada chikungunya tidak ditemukan demam dengan pola khusus seperti DBD. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendiri dan otot cenderung lebih dominan hingga menimbulkan kelumpuhan. Sedangkan pada anak-anak, demam biasanya berlangsung selama tiga hari dengan atau tanpa pendarahan.

Kunci perawatan kedua penyakit tersebut adalah dengan memperbanyak istirahat dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi. Dokter juga biasanya akan menganjurkan konsumsi obat penurun demam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif