Soloraya
Kamis, 9 Februari 2012 - 15:27 WIB

17 TENAGA KERJA Asal BANDUNG Terdampar di Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TERDAMPAR-- Sebanyak 17 tenaga kerja asal Kabupaten Bandung terdampar di halaman Mapolsekta Klaten, Kamis (9/2). Foto : Espos/Moh Khodiq Duhri

KLATEN –-Sebanyak 17 tenaga kerja asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi korban penipuan selama bekerja 1,5 bulan di kawasan Kutai, Kalimantan Timur. Mereka terdampar di Klaten lantaran tak punya ongkos untuk pulang.

Advertisement

Sutrisno, 45, warga Cicalengka, Kabupaten Bandung, salah seorang di antaranya saat ditemui wartawan di kompleks Mapolsekta Klaten, Kamis (9/2/2012), mengatakan dirinya dan teman-temannya menjadi korban penipuan selama bekerja sebagai buruh penggalian tanah untuk pemasangan tower jaringan telekomunikasi di Kutai sejak pertengahan Desember 2011. Waktu itu mereka bekerja di bawah komando PT Inti selaku rekanan pemasangan tower jaringan telekomunikasi. Akan tetapi, selama bekerja 1,5 bulan, mereka tidak mendapatkan honor.

”Mandor bilang, honor dikirim ke rekening keluarga kami di rumah. Tetapi, setelah kami hubungi keluarga kami di rumah, tidak ada kiriman uang yang masuk ke rekening. Kami sudah menanyakan kepada mandor, tetapi dia hanya memberikan janji-janji yang tak pernah ditepati,” ujar Sutrisno.

Alih-alih diberi honor, mandor yang mempekerjakan mereka justru melarikan diri. Dia tiba-tiba menghilang beberapa hari meninggalkan para pekerja. Sejak saat itulah, mereka baru sadar menjadi korban penipuan sehingga memutuskan pulang ke Kabupaten Bandung.

Advertisement

Sesampainya di Klaten, mereka melapor kejadian yang mereka alami ke Polsekta Klaten. Kapolsekta Klaten, AKP Heru Setiyaningsih mengatakan, kejadian itu sudah dilaporkan kepada Pemkab Klaten. Mereka lalu diberi bantuan dana senilai Rp510.000 untuk membeli makanan. Pihaknya juga sudah meminta bantuan PT KAI untuk mengantarkan 17 tenaga kerja itu sampai ke Bandung secara gratis.

”Mereka dikontrak oleh oknum yang tidak jelas. Kasihan sudah jauh-jauh berangkat dari Bandung ke Kalimantan tetapi tidak mendapat apa-apa. Ini menjadi bahan pelajaran kepada siapa saja agar tidak mudah percaya kepada oknum yang menawarkan pekerjaan tanpa kontrak yang jelas,” urai Heru.

(JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif