Soloraya
Sabtu, 1 September 2012 - 19:14 WIB

PENANGKAPAN TERDUGA TERORIS: Bayu Ditangkap, Ayah Mertua Babak Belur

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ayah mertua Bayu, terduga teroris yang ditangkap Densus,

Wiji Siswo Suwito, ayah mertua Bayu, terduga teroris yang ditangkap Densus, terbaring lemah di rumahnya, Sabtu (1/9/2012). Wiji mengalami luka-luka saat penangkapan Bayu, Jumat(31/8/2012) malam. (Espos/Bony Eko Wicaksono)

KARANGANYAR–Aksi penanggkapan terduga teroris Bayu Setiono dilakukan secara represif. Pasalnya, anggota detasemen khusus (Densus) 88 memukuli Ayah mertua Bayu, Wiji Siswo Suwito hingga babak belur dan dilarikan ke Puskesmas.

Advertisement

Istri Bayu, Retno Setyorini, menceritakan suaminya ditangkap oleh anggota Densus 88 di rumahnya beralamat RT 004/RW 004, Dusun Tempel, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Jumat (30/8) sekitar pukul 22.10 WIB. Kepolisian juga menyita satu unit sepeda motor Suzuki Titan bewarna hitam milik Bayu. “Saya sedang tidur bersama Mas Bayu, tahu-tahu ada anggota Densus 88 langsung masuk dan memborgol tangan Mas Bayu,” ujarnya saat ditemui wartawan, Sabtu (1/9/2012).

Puluhan anggota Densus 88 sempat memukuli Bapak kandungnya, Wiji Siswo Suwito ketika hendak menangkap Bayu. Setelah masuk rumah, anggota Densus 88 langsung memukul bagian wajah Wiji Siswo hingga lebam. Kedua tangannya juga diborgol oleh anggota Densus 88.

Selanjutnya, anggota Densus yang datang dengan mengendarai dua mobil bewarna hitam dan silver dan beberapa sepeda motor langsung mendobrak pintu kamarnya. Retno yang tengah tertidur pulas kaget karena puluhan polisi bersenjata lengkap langsung membawa suaminya. Sementara, anggota Densus lainnya langsung melepas borgol di kedua tangan Wiji. “Bapak saya dipukuli hingga beberapa giginya rompal dan mukanya lebam. Setelah borgolnya dilepas, Bapak langsung dilarikan ke Puskesmas untuk dirawat,” paparnya.

Advertisement

Dia menjelaskan Bayu yang berumur 22 tahun merupakan warga Tipes, Serengan, Solo. Dia mengenal Bayu sekitar setahun yang lalu. Setelah berkenalan, mereka berkomitmen naik ke jenjang pelaminan pada akhir 2011 lalu. Sehari-hari, Bayu bekerja menyetor minuman wedang uwuh  di beberapa angkringan.

Bayu mempunyai sifat pendiam dan suka bercanda dengan anggota keluarga lainnya. Retno mempunyai satu orang anak dari pernikahan pertamanya. “Mas Bayu nggak pernah cerita kalau ikut kelompok tertentu. Saya minta dibebaskan karena penangkapannya tidak berdasar. Dulu, dia bekerja di pabrik makanan ringan lalu keluar, sekarang hanya menyetorkan wedang uwuh ke angkringan,” jelasnya.

Sementara adik kandung Wiji Siswo, Subagyo, menuturkan saat penggebrekan, kakaknya berada di kamarnya. Sementara Bayu dan Retno juga berada di kamarnya. Menurutnya, kakaknya mengira anggota Densus 88 itu merupakan kelompok perampok yang masuk langsung masuk ke dalam rumah. Sehingga anggota Densus langsung memukuli Wiji hingga babak belur.

Advertisement

Dia juga meminta agar Bayu dibebaskan jika tak terbukti menjadi anggota jaringan teroris. Menurutnya, aksi penangkapan Bayu dilakukan secara represif. “Jangankan Bayu, hla wong Ayah mertuanya juga dipukuli hingga wajahnya lebam kok,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif