SOLOPOS.COM - Maskapai Belanda KLM (google.img)
SOLO-PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo Solo tengah berupaya menarik maskapai penerbangan nasional Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), untuk bisa masuk ke Solo dengan membuka direct flight.
Disampaikan General Manager (GM) PT AP I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, pihaknya tengah mengupayakan hal ini karena dinilai memiliki peluang.
“Saya dapat informasi bahwa KLM itu ingin terbang ke Bandara Ngurah Rai, Bali. Tapi, katanya di Ngurah Rai itu sudah penuh. Maka, kami mencoba menawarkan untuk masuk ke Solo, nanti dari Solo ke Bali bisa menggunakan maskapai domestik,” terang Usman, kepada solopos.com, di sela-sela pertemuan dengan anggota Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo di Kantor Angkasa Pura, Rabu (4/4/2012).
Pertemuan dengan pihak Asita kemarin juga membahas terkait rencana masuknya KLM ke Solo. Terutama, menyangkut potensi pasar yang bisa dijaring dengan masuknya maskapai terbesar di Belanda tersebut. Sejumlah perusahaan biro perjalanan wisata dan travel agent hadir dalam kesempatan tersebut.
Usman melanjutkan, dengan menarik KLM ke Solo, maka pihaknya pun berharap ada maskapai domestik yang bisa membuka rute Solo-Bali. “Nah, kebetulan hari ini ada informasi juga bahwa PT Pacific Royale juga akan buka rute Solo-Bali. Tadi pagi saya konfirmasi ke Dirjen Perhubungan Udara, bagaimana kalau dirancang untuk disinkronkan antara rencana masuknya KLM dengan rencana Pacific Royal terbangi Solo-Bali,” ujar Usman.
Menurut dia, akan sangat bagus jika KLM bisa masuk Solo. “Artinya, saya melihat potensi pasar dari Eropa itu sangat besar. Penerbangan Air Asia misalnya, yang turun ke Solo juga kebanyakan orang bule. Jadi, tidak menutup kemungkinan penerbangan dari Eropa ini membuka direct flight ke Solo.”
Sementara itu, Ketua Asita Solo, Suharto, menyambut baik wacana masuknya KLM masuk ke Bandara Adi Soemarmo Solo, termasuk rencana Pacific Royale. Ia mengatakan, rencana masuknya Pacific Royale membuka rute Solo-Bali akan lebih baik disinkronkan dengan wacana masuknya KLM ke Solo, mengingat awalnya KLM membidik Bali.
