SOLO--Masyarakat Otomotif Surakarta (Most) mengaku apresiasi dengan dikeluarkannya mobil Kiat Esemka yang merupakan mobil buatan SMK 2 Solo.
Ketua Most, Ibnu R Sahoer, menyampaikan peluang berkembangnya mobil SMK di Kota Solo cukup besar. Bahkan bisa membuat agen tunggal pemegang merk (ATPM) sedikit was-was, mengingat harga yang ditawarkan mobil SMK itu sangat murah yakni hanya Rp95 juta per unit.
“Mana ada sekarang mobil yang harganya di bawah Rp100 juta? Tetapi, mobil-mobil semacam ini memang perlu dibuktikan di pasar. Apakah benar-benar memberi dampak ekonomi yang signifikan atau tidak?” kata Ibnu, saat ditemui Solopos.com, di bengkel Antika Raya, Selasa (3/1/2012).
Ia mengaku cukup apresiasi karena selama ini Indonesia belum bisa membuat mobil sendiri. Yang ada hanya assembling. “Kalau mobil ini benar-benar serius akan mengembangkan industri mobil di Solo, kami dukung penuh. Asal secara safety mobil itu aman untuk dikendarai.”
Sementara itu, Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bibit pembuatan mobil ini akan digarap serius. “Kalau nanti saya sudah tidak jadi Walikota, saya siap jadi investornya,” kata dia saat ditemui di sela-sela pertemuannya dengan Dubes RI untuk Thailand, Lutfi Rauf, di Lojigandrung.
Ia mengatakan, proses ijin kelayakan operasional mobil tersebut harus kelar terlebih dahulu. “Setelah itu baru diindustrikan. Yang jelas, kami akan garap dulu home industry-nya, kemudian baru dirakit di Solo.”
(haw)