News
Minggu, 5 Agustus 2012 - 18:22 WIB

MUDIK LEBARAN: Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tangani Pemudik Bersepeda Motor

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

JAKARTA- Masyarakat Transportasi Indonesia menilai pemerintah tidak membuat terobosan baru dalam mengantisipasi lonjakan pemudik pada masa angkutan Lebaran 2012 yang dapat dilihat dari sedikitnya armada yang disediakan untuk mengangkut sepeda motor.
Advertisement

“Saya dan rekan-rekan dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang tidak ada terobosan baru dalam Lebaran tahun ini. Semua seperti seolah-olah sudah tidak ada lagi yang bisa diperbaiki. Berbagai rekomendasi yang diberikan tidak ada follow up yang signifikan,” ucap Ketua Umum MTI Danang Parikesit kepada Bisnis.com, Minggu (5/8).

Dia menjelaskan kekurangseriusan pemerintah ini dapat dilihat dari program mudik pengemudi sepeda motor yang akan dinaikkan ke bus/truk dan kereta api dengan kapasitas yang disediakan hanya untuk 100 kendaraan. Seharusnya, imbuh Danang, pemerintah membuat target tahun ini berapa jumlah persen kendaraan umum mengangkut pemudik dan berapa jumlah kecelakaan/fatalitas bisa ditekan. Baru kemudian program-program disesuaikan untuk menyediakan kapasitas angkut yang dibutuhkan.

“Kita kan tahu kalau pemudik motor yang semakin besar, maka risiko korban kecelakaan meninggal akan semakin besar. Kelelahan, perjalanan jauh, kecepatan yang semakin tinggi, kondisi jalan kabupaten/kota yang tidak membaik, semua menjadi kontributor. Semakin tinggi volume kendaraan maka jumlah pelaku perjalanan berisiko semakin besar,” ucapnya.

Advertisement

Menurut Danang, soal pemudik menggunakan kendaraan pribadi atau mobil pribadi, pemerintah kurang merespons dengan menyediakan angkutan yang nyaman dan layak. Akibatnya, respons sebagian masyarakat adalah menggunakan mobil dan mobil sewa di lokasi tujuan. Kementerian Perhubungan memprediksi pemudik menggunakan motor akan meningkat 6,16% menjadi 2,51 juta, sedangkan dengan mobil pribadi meningkat 5,60% menjadi 1,60 juta.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoeso mengatakan data perkiraan jumlah pemudik sepeda motor dan mobil pribadi ini diambil dari data masa angkutan Lebaran 2011 hasil survey di enam lokasi yakni Merak, Tanjung Pura, Sadang, Ciasem, Ciamis dan Cianjur. “Untuk mengatasi lonjakan sepeda motor ini, disiapkan truk untuk dapat mengangkut 3.000 motor yang dilakukan oleh agen pemegang merek, PT Jasa Raharja, maupun perusahaan swasta,” ucapnya.

Selain itu, imbuh Suroyo, ada juga kapal laut yang disiapkan untuk mengangkut sekitar 1.000 sepeda motor. Juga dilakukan pengaturan pengangkutan sepeda motor di pelabuhan penyeberangan yakni di Merak 13.518 unit dan Gilimanuk 16.459 unit. “Kami mengambil kebijakan untuk menetapkan satu dermaga khusus sepeda motor,” tegasnya.

Advertisement

Suroyo menjelaskan untuk mengurangi kepadatan di jalanan, pihaknya mengeluarkan aturan untuk membatasi operasi mobil barang dengan sumbu lebih dari dua pada H-4 sampai H1 kecuali untuk komoditas barang tertentu. “Selain memantau kondisi jalan, Kemenhub juga melakukan persiapan maksimal untuk penyeberangan Merak. Untuk Lebaran tahun ini, akan dipasang alat informasi berupa variable message sign (VMS),” kata Suroyo.

VMS ini, imbuhnya, akan memberikan informasi awal kepada masyarakat mengenai kondisi terkini Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang dapat diakses melalui website Kementerian Perhubungan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif