News
Selasa, 3 Januari 2012 - 18:03 WIB

Bibit Nilai Jokowi Sembrono Gunakan Mobil Esemka

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - MOBIL ESEMKA -- Walikota, Joko Widodo bersama Wakil Walikota, FX Hadi Rudyatmo saat memasang plat nomor dinas di kendaraan rakitan siswa SMK Warga bekerjasama dengan KIAT Motor di Balaikota, Solo, Senin (2/1/2012).

MOBIL ESEMKA -- Walikota, Joko Widodo bersama Wakil Walikota, FX Hadi Rudyatmo saat memasang plat nomor dinas di kendaraan rakitan siswa SMK Warga bekerjasama dengan KIAT Motor di Balaikota, Solo, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI – Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, menanggapi langkah Walikota Solo, Joko Widodo, yang memilih menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinas merupakan langkah sembrono. Sebab, untuk menjadikan sebuah mobil menjadi kendaraan dinas, diperlukan uji kelayakan yang matang.
Advertisement

Ia pun belum tertarik untuk menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas.

“Saya lihat mobilnya saja belum, kok mau makai. Mobil dinas atau mobil yang dipakai untuk umum harus melalui banyak tes, termasuk tes keamanan. Jangan cari muka lah. Apalagi sampai memasang plat nomor dinas di mobil itu. Itu namanya sembrono,” terang Bibit di sela-sela acara Panen Pedet atau anak sapi bersama Menteri Pertanian, Suswono, di Wonogiri, Selasa (3/1/2012).

Di sisi lain, ia mengaku bangga terhadap karya anak bangsa. Hanya, untuk menjadikan mobil Esemka sebagai mobil dinas, menurut Bibit, masih jauh dan perlu banyak proses. Termasuk uji keamanan dan lolos sertifikasi, apalagi jika mobil itu akan diproduksi secara masal.

Advertisement

Ia menyatakan uji keselamatan terhadap mobil Esemka merupakan hal yang wajib karena menjadi penentu apakah mobil tersebut layak digunakan atau tidak. Jika tidak melalui uji keselamatan terlebih dahulu, lanjut dia, maka terlalu gegabah untuk menggunakan kendaraan itu. “Jika ambrol di jalan terusnabrak kebo piye?,” paparnya sambil tersenyum.

Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, yang mendampingi Bibit pun mengatakan hal serupa. Ia juga belum tertarik untuk menggunakan mobil Esemka tersebut. “Saya belum mengetahui spesifikasi dan sertifikasi mobil itu. Setiap kendaraan juga harus melewati tahap uji kelayakan dan keselamatan. Termasuk kendaraan rakitan yang juga harus melewati uji sertifikasi sebelum akhirnya diluncurkan untuk umum,” jelas Danar yang juga memiliki usaha karoseri bus itu.

Ia menambahkan, jika sudah lolos uji sertifikasi dan memenuhi unsur keselamatan serta kelayakan, maka bisa digunakan dengan aman. “Hal itu bagus karena mobil itu merupakan karya anak bangsa dengan harga mobil yang lebih murah dibanding mobil impor,” tandasnya.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif