Soloraya
Senin, 6 Agustus 2012 - 18:24 WIB

Sepi Pengunjung, Flying Fox Cepogo Berhenti Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Flying Fox di kawasanan tikungan Irung Petruk, Desa Genting, Cepogo, Boyolali, Senin (6/8/2012), berhenti beroperasi sementara mengingat minat pengunjung dinilai belum memadai. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Flying Fox di kawasanan tikungan Irung Petruk, Desa Genting, Cepogo, Boyolali, Senin (6/8/2012), berhenti beroperasi sementara mengingat minat pengunjung dinilai belum memadai. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

BOYOLALI—Wahana Flying Fox di kawasan Irung Petruk,Desa Genting, Cepogo, Boyolali, saat ini berhenti beroperasi mengingat minat pengunjung dinilai belum memadai.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, Senin (6/8/2012), tiang-tiang tumpuan wahana yang menawarkan uji adrenalin dengan berseluncur di ketinggian tersebut masih terpasang. Namun, kabel pengait tiang yang lazimnya dipakai sebagai rel seluncur sudah diambil oleh pemiliknya.

Trek seluncur diketahui memiliki panjang lebih dari 25 meter. Dari potensi tersebut, wahana menawarkan tantangan yang lebih dibanding flying fox di tempat lain. Pasalnya, pengguna jasa di sana bisa lebih tertantang meluncur di atas jurang yang menjadi jeda antar tikungan jalan di sekitar Irung Petruk.

Namun sayangnya, wahana tersebut tak beroperasi dalam beberapa bulan terakhir. “Sudah ada dua bulan tak beroperasi karena dalam sebulan hanya berapa orang yang menyewa,” terang salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi, Lastri, 32, kepada Solopos.com.

Advertisement

Wahana tersebut, lanjut dia, diserahkan kepada salah seorang warga Desa Genting untuk diurus. Lastri menyebut nilai setiap sewa penggunaan fasilitas tersebut terlalu mahal.

Warga Genting lainnya, Bandel, mengatakan sewa perpaket penggunaan jasa tersebut adalah Rp20.000. Dia menganggap harga tersebut relatif masih terjangkau. Dia menjelaskan tiga warga direkrut pemilik untuk mengurusi pengoperasian flying fox. “Memang bulan-bulan ini sepi dan gaji karyawan kan setiap bulan, jadi tak seimbang dengan pendapatan,” jelasnya.

Meskipun demikian, dia menerangkan terdapat rencana mengaktifkan kembali wahana tersebut pada musim lebaran nanti. “Musim lebaran kan biasanya ramai. Yang kami dengar, kemungkinan wahan diaktifkan lagi,” tandasnya.

Advertisement

Selain menikmati tantangan wahana tersebut, pengunjung bisa melihat keindahan pemandangan alam pegunungan. Dataran Boyolali dan Solo bisa terlihat dari lokasi itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif