Jogja
Minggu, 15 April 2012 - 19:00 WIB

PAKU ALAM KEMBAR: "Pengukuhan Murni Inisiatif Masyarakat"

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - DIKUKUHKAN—Pengukuhan KPH Anglingkusumo sebagai KGPAA Paku Alam IX di Kulonprogo, Minggu (15/4) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

DIKUKUHKAN—Pengukuhan KPH Anglingkusumo sebagai KGPAA Paku Alam IX di Kulonprogo, Minggu (15/4) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

KULONPROGO—Perpecahan di internal keluarga Kadipaten Pura Pakualaman yang telah berlangsung selama 12 tahun, semakin meruncing. Hari ini, Minggu (15/4), ratusan masyarakat Adikarta Kulonprogo mengukuhkan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam IX.

Advertisement

Padahal saat ini, kekuasaan resmi Pura Pakualaman telah dipegang oleh KGPAA Paku Alam IX, atau KPH Ambarkusumo, yang tak lain saudara tiri KPH Anglingkusumo.

Pengukuhan KPH Anglingkusumo sebagai KGPAA Paku Alam IX berlangsung di tengah-tengah penyelenggaraan acara ritual budaya Sedekah Bumi di Pendapa Pantai Glagah, Kecamatan Temon. Ritual budaya yang dilakukan untuk memperingati dua abad Kadipaten Pakualaman dan hari lahir 102 tahun KGPAA Paku Alam VIII Al Haj itu juga dilakukan bersamaan dengan pengukuhan kerabat Pura Pakualaman.

Ketua Masyarakat Hukum Adat Sabang Merauke, Angga Pratama Hardiyansyah Putra mengatakan, pelaksanaan sedekah bumi tersebut dilakukan dalam rangka doa bersama agar hasil panen para petani dan nelayan di bumi Adikarta Kulonprogo semakin baik.

Advertisement

Menurutnya, berdasarkan sejarah, hasil pertanian di wilayah Kadipaten Pakualaman dapat melimpah dan penuh berkah. Dia menjelaskan, penandatanganan kesepakatan tersebut nantinya akan dilegalkan secara hukum melalui notaris.

“Ini murni inisiatif masyarakat untuk melaksanakan jumenengan dan mengukuhkan KPH Anglingkusumo sebagai Paku Alam IX. Penandatanganan yang sudah dilakukan ini akan dilegalkan melalui notaris. Artinya, [penandatanganan] ini akan menjadi legitimasi dari masyarakat,” ungkap dia.

Dijelaskannya, alasan yang menjadi landasan terhadap dukungan tersebut karena selama ini, KPH Anglingkusumo dianggap telah mendampingi masyarakat dalam menolak penambangan pasir besi. (ali)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : PAKU ALAM KEMBAR
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif