SOLO–Raja Keraton Kasunanan Surakarta, PB XIII Hangabehi dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung (KGPH PA) Tedjowulan mengejutkan warga Kota Solo dengan tampil di tengah publik yang sedang mengikuti acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-2 car free day (CFD) Jl Slamet Riyadi yang digelar di Pertigaan Stadion R Maladi Sriwedari, Minggu (27/5/2012).
Keduanya hadir di sepanjang acara yang sayangnya tak dihadiri oleh Walikota Solo, Joko Widodo itu. Hangabehi yang mengenakan kaos merah, jaket warna hitam dan celana pendek dari kain serta sepatu kets itu bahkan ikut naik tangga guna menandatangani poster deklarasi keselamatan jalan yang menjadi tema peringatan HUT ke-2 CFD. Begitu pula dengan Tedjowulan yang mengenakan kaos warna putih dan jaket warna hitam serta celana panjang hitam.
Seusai acara mereka berdua berjalan kaki ke arah timur. Seperti warga lainnya, keduanya juga sempat berhenti untuk berfoto bersama di depan kereta uap Jaladara yang dipajang di rel sebelah timur panggung. Setelah itu mereka berjalan lagi diiringi para wartawan dan tatapan penasaran dari pengunjung CFD.
Rupanya banyak yang tidak tahu bahwa keduanya adalah sosok yang belakangan menghangatkan pemberitaan di media massa berkaitan dengan rekonsiliasi antara dua raja Keraton Solo.
“Saya sempat tidak mengenali bahwa mereka berdua adalah Sinuhun Hangabehi dan Tedjowulan. Baru kali ini saya melihat langsung. Saya tidak menyangka melihat keduanya muncul di tengah masyarakat seperti ini. Tapi saya senang melihat mereka rukun,” ujar seorang pengunjung CFD, Suryanto, kepada Solopos.com.
Sementara itu, saat ditanyai wartawan, KGPH PA Tedjowulan mengatakan, dirinya dan Sinuhun Hangabehi hanya jalan-jalan biasa menikmati CFD. Hangabehi sendiri tak berucap sepatah katapun. Dia terus berjalan di samping Tedjowulan.
Pejabat Humas Dwitunggal Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Bambang Pradotonagoro yang mendampingi keduanya mengatakan, Hangabehi dan Tedjowulan diundang di acara itu.