Soloraya
Sabtu, 29 Desember 2012 - 20:00 WIB

Pasar Cepogo Boyolali Diresmikan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bupati Boyolali, Seno Samodro menggunting pita Pasar Cepogo Boyolalia.(Septhia R/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement

BOYOLALI–Pasar Cepogo, Kabupaten Boyolalli, diresmikan Bupati Boyolali, Seno Samodro, Sabtu (29/12/2012).

Meskipun penyelesaian pasar sayur tersebut terlambat tiga hari sehingga pihak kontraktor terkena denda, Bupati menilai keterlambatan itu wajar.

“Memang ada sedikit keterlambatan sekitar tiga hari sehingga rekanan didenda, tapi saya menilai itu wajar mengingat ada beberapa kendala kondisi geografis Cepogo yang seperti ini, termasuk mulai musim hujan, namun bisa selesai. Tapi tentunya saya juga berharap semua proyek pembangunan di Boyolali bisa on schedule,” ujar Bupati ketika ditemui wartawan seusai meresmikan Pasar Cepogo di lokasi, Sabtu.

Advertisement

Bangunan pasar yang menelan dana senilai Rp4,7 miliar itu menempati berdiri di tanah bekas Kantor Kecamatan Cepogo. Terdapat 25 kios dan tiga los untuk menampung pedagang oprokan. Pasar ini untuk menampung pedagang sayur yang selama ini banyak melakukan transaksi jual beli di jalan depan pasar Cepogo.

Bupati mengakui Pasar Cepogo sedianya dirancang untuk menjadi pasar sayur terbesar di Jateng. Namun hal itu juga terkendala terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk merealisasikan pembangunan tersebut.

“Untuk menjadi pasar sayur yang terbesar sebenarnya sudah ada rancangan. Bahkan dari dinas [Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar)] juga sudah merencanakan pasar ini akan dibangun beberapa lantai gitu. Tapi kembali ke masalah anggaran, apalagi ini sumber dananya dari APBN sehingga Pemkab sendiri harus ngecakne anggaran tersebut supaya bisa optimal. Tapi ke depannya akan tetap dikembangkan,” imbuh dia.

Advertisement

Dengan bangunan pasar saat ini, Bupati juga mengakui tidak akan cukup untuk menampung semua pedagang los yang ada.

“Kalau untuk menampung semua pedagang los ya memang tidak cukup, tapi untuk kios bisa. Tapi kalau saya lihat di sini, dari pedagang kelihatannya kok seneng,” katanya.

Pascadiresmikan tersebut, Bupati mengingatkan agar para pedagang senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian dalam pasar.

“Boyolali ini kan sudah terkenal kota yang sangat bersih, sehingga kebiasaan hidup sehat dan bersih semestinya harus dilakukan, minimal lingkungan di dekatnya sajalah. Saya tidak muluk-muluk, titip pada paguyuban dan pengelola pasar agar pasar ini senantiasa dijaga agar tetap bersih. Kalau pasarnya bersih, tengkulak-tengkulak yang datang juga nyaman dan madolke,” tandasnya.Septhia Riyanthie/JIBI/SOLOPOS

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif