SOLOPOS.COM - Warga melintas di jalan berlubang yang ditanami pohon pisang di wilayah Dusun Iroyudan, Guwosari, Pajangan, Kamis (27/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)
Warga melintas di jalan berlubang yang ditanami pohon pisang di wilayah Dusun Iroyudan, Guwosari, Pajangan, Kamis (27/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)
BANTUL—Kesal karena jalan rusak di wilayahnya tidak kunjung diperbaiki, sebagian warga Dusun Iroyudan, Guwosari, Pajangan nekat menanam pohon pisang di sejumlah titik jalan yang berlubang.
Ditemui Harian Jogja, Kamis (27/12/2012) siang, salah satu warga Dusun Iroyudan, Imam, 45, menerangkan penanaman pohon pisang itu menyebar di jalan wilayah RT 1, 2, 3, 4, dan 6.
“Sudah bertahun-tahun jalan ini berlubang. Hampir setiap hari memakan korban kecelakaan. Hingga kini, belum sekalipun ada upaya perbaikan dari pemerintah,” kata Imam diamini belasan warga lain.
Kecelakaan terakhir terjadi pada Rabu (26/12) sekitar pukul 20.00. Karena terperosok salah satu lubang jalan, pasangan suami istri dan satu anak balita terjungkal dari sepeda motor.
Imam menerangkan, selama ini warga sudah berkali-kali melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Yakni, dengan menambal lubang-lubang jalan menggunakan adonan pasir dan semen.
Namun, tambalan yang dikerjakan secara gotong-royong itu tidak pernah awet. Sebab, jalan menuju Rumah Tahanan (Rutan) Bantul itu menjadi jalur perlintasan utama truk pengangkut batu dan pasir.
Karena tidak kuat menahan beban, tambalan tersebut lekas retak. Lantaran terus tergerus air hujan, retakan itu dengan cepat bertambah lebar hingga akhirnya kembali berlubang.
Menurut warga Dusun Iroyudan yang lain, Sumaryadi, 30, warga sejatinya sudah berupaya memasang lampu penerangan di sekitar jalan yang berlubang.