Soloraya
Kamis, 27 Desember 2012 - 17:21 WIB

Diduga Terpeleset, Buruh Bangunan Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi mengevakuasi jenazah buruh bangunan Slamet yang diduga tewas akibat terpeleset,Kamis (27/12/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Polisi mengevakuasi jenazah buruh bangunan Slamet yang diduga tewas akibat terpeleset,Kamis (27/12/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI — Diduga terpeleset, seorang buruh bangunan, Slamet, 30, warga Dukuh Dolo, RT 002/RW 007, Desa Sraten, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, terjatuh dan tewas di sebuah rumah yang baru dibangun di Jl Merapi 39, Kecamatan Boyolali Kota, Kamis (27/12/2012).

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis, korban kali pertama ditemukan oleh mandor proyek bangunan, Musdadi, 32, di lokasi, sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu korban ditemukan dalam kondisi tengkurap. Di mulut dan hidung korban, terlihat darah yang sudah mengering. Kejadian itu membuat Musdadi menangis histeris hingga mengundang perhatian warga sekitar lokasi. Warga pun segera berdatangan.

Salah seorang rekan Musdadi, yang juga buruh bangunan di proyek tersebut, Ari Wiyanto, 32, mengatakan dirinya diberitahu tentang kondisi korban. Setibanya di lokasi, Ari pun memeriksa kondisi korban dan mengetahui bahwa rekannya itu sudah tidak lagi bernyawa.

“Saya cepat-cepat ke sini [lokasi proyek] setelah dihubungi Musdadi. Saat saya lihat kondisinya [Slamet], tubuhnya sudah dingin dan kaku,” tutur Ari ketika ditemui wartawan di lokasi, Kamis.

Advertisement

Kejadian itu pun dilaporkan ke Polsek Boyolali Kota dan Satreskrim Polres Boyolali. Hal itu ditindaklanjuti aparat dengan memeriksa kondisi korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut pengakuan Musdadi, terakhir kali berkomunikasi dengan korban melalui ponsel, Rabu malam, sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu korban yang merangkap sebagai penjaga malam bersama satu rekannya yang lain, Joko Sutrisno, 37, warga Dawar, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo. Korban sempat mengabarkan kepada Musdadi, kalau dirinya harus jaga malam sendirian.

“Katanya [Slamet], Joko malam itu pulang. Jadi saya pesan sama Slamet, supaya hati-hati. Lha kok malah pagi ini saya temukan Slamet dalam kondisi seperti itu [meninggal dunia],” tutur Musdadi.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kasatreskrim, AKP Dwi Haryadi mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan terhadap jazad korban, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

“Handphone dan uang korban juga masih utuh, tidak hilang,” terang Kasatreskrim. Diduga, penyebab kematian korban karena terpeleset saat naik tangga dan terjatuh, kemudian membentur tumpukan besi cor di dalam ruangan.

“Sementara kematian korban dinilai wajar karena tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ungkap Kasatreskrim.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, polisi semula berniat melakukan otopsi dengan membawa jenazah korban ke RSU Pandanarang. Sayang, pihak keluarga menolak. Akhirnya jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif