Jogja
Senin, 6 Mei 2024 - 21:48 WIB

Berita Duka: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Dimakamkan di TMP Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Bantul periode 2016-2021, Suharsono. (Harian Jogja)

Solopos.com, BANTUL – Mantan Bupati Bantul periode 2016-2021, Suharsono, meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda Jogja, Minggu (5/5/2024) pukul 22.00 WIB. Purnawirawan polisi berpangkat Kombes Pol itu meninggal dunia di usia 67 tahun.

Suharsono lahir pada 26 Maret 1957 di Bantul. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Erna Kusmawati dan kedua anaknya bernama Angga Harya Kusuma dan Rama Harya Kusuma. Selain itu, ia meninggalkan lima orang cucu.

Advertisement

Jenazah Suharsono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Jl. Parangtritis Km 12, Patalan, Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (6/5/2024).

Mantan Bupati Bantul tersebut dimakamkan dengan upacara pemakaman kepolisian pada pukul 14.00 WIB. Upacara tersebut dipimpin Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta sebagai inspektur upacara.

Selain Kapolres, hadir pula sejumlah pejabat seperti Bupati Bantul Abdul Halim Muslih serta jajaran Forkopimda lainnya.

Advertisement

Michael selaku inspektur upacara menyampaikan, upacara ini merupakan penghormatan dan penghargaan dari pemerintah, khususnya institusi Polri.

Karangan bunga di rumah duka Suharsono. (Harian Jogja/Stefani Yulindriani)

“Upacara ini dilaksankan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah dan Polri atas pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya. Kita merasa kehilangan mendalam atas kepergian almarhum terlebih bagi keluarga,” ujar Michael saat memberikan sambutan.

Advertisement

“Untuk itu pada kesempatan ini saya inspektur upacara dan seluruh teman sejawat almarhum, menyatakan belasungkawa, yang sedalam-dalamnya dengan memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan ketabahan dan kesabaran serta bimbingan dan perlindungan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.

Menurut Michael, almarhum sepanjang hayatnya adalah seorang Bhayangkara yang selalu mendarmabhaktikan diri dalam kepolisian, bangsa, negara, dengan mengorbankan segala apa yang ada padanya yang patut menjadi suri tauladan bagi semua.

“Untuk itu menjadi tanggung jawab kita yang masih hidup, untuk melanjutkan perjuangan almarhum dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara yang adil dan Makmur,” tuturnya.

Profil Suharsono

Suharsono merupakan mantan perwira menengah polisi di Kepolisian Daerah Banten. Pangkat terakhirnya adalah komisaris besar polisi. Adapun jabatan terakhir yang diembannya adalah Kepala Bagian Ropers Polda Banten.

Setelah pensiun dari polisi pada tahun 2015, Suharsono mendaftarkan diri pada Pilkada Bantul yang digelar pada 9 Desember 2015.

Saat mengikuti Pilkada Bantul, Suharsono berpasangan dengan Abdul Halim Muslih. Keduanya berhasil mengungguli pasangan petahana Sri Surya Widati – Misbakhul Munir dengan perolehan suara sebesar 53%.

Kemenangan Suharsono dipandang cukup mengejutkan berbagai pihak. Suharsono yang pada awalnya maju dari partai yang sama dengan Sri Surya Widati dipandang sebagai calon boneka dalam rangka memuluskan pencalonan Sri Surya Widati. Sri Surya Widiati sendiri merupakan istri dari mantan Bupati Bantul sebelumnya, yakni Idham Samawi.

Atas rumor sebagai calon boneka, Suharsono membantahnya. Dia mengatakan bahwa pencalonannya serius dan dia berjanji akan berjuang untuk menang dalam Pilkada Bantul kendati calon yang dihadapinya sangat kuat. Bantahan tersebut dibuktikan dengan 53% suara yang berhasil diraihnya bersama Abdul Halim Muslih, ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Bantul.

Tepat pada hari pelantikannya, yakni tanggal 17 Februari 2016, Suharsono mencanangkan program seratus hari kepemimpinannya. Pada seratus hari pertama menjadi Bupati, Suharsono memperioritaskan penyelesaian masalah pendidikan dan kesehatan.

Selain permasalahan pendidikan dan kesehatan, hal lain yang menjadi perioritas adalah reformasi birokrasi. Progam ini terkait dengan visi dan misi Suharsono ketika mencalonkan diri pada pemilihan Bupati Bantul tahun 2015.

Ketua DPC Gerindra Bantul, Datin Wisnu Pranyoto mengungkapkan, jika Suharsono meninggal dunia pada Minggu (5/5/2024) karena Diabetes Melitus.

“Beliau sudah lama menderita sakit diabetes,” kata Datin, Senin (6/5/2024).

Menurut Datin, Suharsono sempat menjadi Ketua DPC Gerindra pada periode 2016-2022. Hingga kini, Suharsono masih tercatat sebagai kader Gerindra aktif dengan menempati posisi sebagai dewan penasihat DPC Gerindra Kabupaten Bantul.

“Terakhir beliau menjadi dewan penasihat,” terang Datin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif